9 Ruas Jalan Tol Siap Ditawarkan PT Jasa Marga lewat SWF, Apa Saja?

Tim klaster sektoral telah dibentuk

Jakarta, IDN Times - Direktur Keuangan PT Jasa Marga Donny Arsal menyebut ada 9 ruas jalan tol yang berpotensi ditawarkan ke investor melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau SWF Indonesia. Menurut Donny, saat ini perusahaan telah berdiskusi intensif dengan pemerintah.

"Khususnya dengan tim SWF terkait ruas-ruas jalan tol potensial yang akan diikutsertakan dalam portofolio SWF," kata Donny dalam diskusi virtual, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Apa Itu LPI? Ini 4 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang SWF Indonesia

1. Sembilan ruas jalan tol potensial

9 Ruas Jalan Tol Siap Ditawarkan PT Jasa Marga lewat SWF, Apa Saja?ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

• Tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi (61,7 km)
• Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (36,4 km)
• Tol Semarang-Batam (75 km)
• Tol Gempol-Pandaan (13,6 km)
• Tol Pandaan-Malang (38,9 km)
• Tol Gempol-Pasuruan (34,2 km)
• Tol Balikpapan-Samarinda (98,9 km)
• Tol Manado-Bitung (39,9 km)
• Tol Bali-Mandara (9,7 km)

2. Tim klaster sektoral telah dibentuk

9 Ruas Jalan Tol Siap Ditawarkan PT Jasa Marga lewat SWF, Apa Saja?ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Donny mengatakan Kementerian BUMN telah membentuk tim klaster sektoral seperti airport, seaport, dan jalan tol. Untuk jalan tol, project management office telah dibentuk melalui koordinasi dengan Kementerian BUMN dan perekrutan konsultan.

"Koordinasi juga dilakukan dengan pengelola jalan tol lain seperti Waskita dan Hutama Karya. Kami kerja sama sehingga persiapan aset ini bisa masuk tahap negosiasi. Persiapan asetnya ready dalam bentuk investment sehingga bisa dilakukan dalam waktu singkat," katanya.

Baca Juga: Usai Naik, Jasa Marga Tebar Diskon Tarif Tol Cipularang-Padaleunyi 

3. Sebanyak 18 anak usaha telah dioperasikan

9 Ruas Jalan Tol Siap Ditawarkan PT Jasa Marga lewat SWF, Apa Saja?IDN Times/Helmi Shemi

Donny menjelaskan saat ini, PT Jasa Marga memiliki 21 anak perusahaan. Dari jumlah itu, baru 18 yang telah dioperasikan, baik secara penuh maupun parsial. Dengan demikian, risiko yang dihadapi anak usaha PT Jasa Marga tinggal masalah lalu lintas dan tarif.

"Jadi 18 ini merupakan brownfield, ini menghilangkan resiko utama yaitu pembebasan lahan atau konstruksi, baik keterlambatan konstruksi maupun eskalasi biaya konstruksi," jelasnya.

Baca Juga: Proyek Tol Cisumdawu Mandek, Jokowi: Ini Jalan Tol Penting Sekali

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya