Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Positif, Apa Saja Pemicunya?

Indikator konsumsi rumah tangga hingga ekspor-impor membaik

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim, kondisi ekonomi Indonesia menjelang kuartal II sudah menunjukkan tren positif.

Tren tersebut ditandai dengan membaiknya indikator konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor-impor yang mendukung pertumbuhan terhadap produk domestik bruto atau PDB.

"Proyeksi kita arahnya recovery. Kita berharap ada kenaikan dari segi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah maupun dari segi ekspor," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 4,1 hingga 5,1 Persen

1. Indeks konsumsi dan PMI berada di jalur positif

Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Positif, Apa Saja Pemicunya?Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Airlangga memaparkan Indeks Keyakinan Konsumen atau IKK pada Maret telah bergerak ke jalur positif menjadi 93,40. Angka ini naik dari Februari yang hanya 85,80 dan pada Januari sebesar 84,90.

Meningkatnya angka IKK didorong perbaikan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang berangsur pulih setelah pandemik COVID-19.

Selain itu, indikator pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik tampak dari nilai Purchasing Managers Index atau PMI. Per Maret 2021, PMI bertengger di posisi positif sebesar 53,2. Angka ini naik dari Februari 2021 yang hanya 50,9. Seiring dengan membaiknya PMI, iklim investasi di Indonesia diklaim menunjukkan perbaikan.

2. Ada dorongan belanja pemerintah

Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Positif, Apa Saja Pemicunya?Ilustrasi THR (IDN Times/Ita Malau)

Airlangga menyebut pengeluaran pemerintah juga dimaksimalkan untuk menjaga stabilitas perekonomian. Hingga 28 Februari 2021, total belanja negara telah mencapai Rp282,7 triliun atau 10,28 persen dari total pagu APBN. Total belanja pemerintah tumbuh meski hanya 1,18 persen.

Dari APBN 2021, realisasi untuk instrumen anggaran pemulihan ekonomi nasional atau PEN yang dialokasikan Rp699,43 triliun telah terealisasi 19,2 persen. Secara rinci, realisasi untuk penanganan kesehatan mencapai Rp176,30 triliun.

Kemudian, dana perlindungan sosial terserap Rp157,41 triliun dan dukungan terhadap UMKM sebesar Rp184,33 triliun, dan belanja program prioritas tercatat Rp122,4 triliun. Sedangkan, anggaran insentif usaha terserap Rp58,47 triliun.

3. Terdapat peningkatan tren ekspor-impor

Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Positif, Apa Saja Pemicunya?Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Selanjutnya, Airlangga melihat tren ekspor dan impor juga naik. Bila melihat data Badan Pusat Statistik atau BPS, impor pada Maret 2021 mencapai 16,79 miliar dolar AS atau tumbuh 26,55 persen dibandingkan dengan Februari 2021. Jika dibandingkan dengan Maret 2020, impor tumbuh 25,73 persen.

Sedangkan ekspor Indonesia pada bulan yang sama mencapai 18,35 miliar dolar AS, atau tumbuh 30,47 persen secara year on year. Dengan demikian, neraca dagang Indonesia pada Maret lalu surplus 1,57 miliar dolar AS.

Baca Juga: Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Sudah Bagus, Jangan Diganggu COVID-19 Lagi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya