Bahlil Lahadalia, Eks Sopir Angkot yang Kini Jadi Menteri Investasi

Pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 72/P/2021

Jakarta, IDN Times - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia resmi dilantik sebagai Menteri Investasi oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Pelantikan itu digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/4/2021).

Pelantikan penambahan Kementerian Investasi hari ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 72/P/2021 tentang Pembentukan dan Pengubahan Kementerian serta Pengangkatan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

"Mengangkat Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanam Modal," bunyi Keputusan Presiden tersebut.

Sebelumnya, DPR RI telah menyetujui pembentukan Kementerian Investasi. Selain itu, DPR juga telah menyetujui peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Keputusan itu menyetujui Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian yang sebelumnya telah dibahas dalam Rapat Konsultasi Pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR pada 8 April 2021.

Baca Juga: Jokowi Lantik Bahlil Lahadalia Menteri Investasi, Nadiem Mendikbudristek

1. Berasal dari keluarga kurang mampu, Bahlil sempat jadi kondektur hingga sopir angkot

Bahlil Lahadalia, Eks Sopir Angkot yang Kini Jadi Menteri InvestasiMenteri Investasi Bahlil Lahadalia Datangi posko di JICT 2 (IDN Times/Shemi)

Bahlil lahir dari keluarga kurang mampu yang membuatnya harus berpikir panjang, agar bisa membantu kedua orang tuanya. 

Lantaran keterbatasan ekonomi, Bahlil terpaksa berjualan kue. Waktu mengenyam pendidikan di bangku SMP, ia sempat menjadi kondektur.

Sementara saat SMA, ia menjadi sopir angkot. Meski begitu ia tetap berprestasi dan pernah menjadi ketua OSIS saat berada di SMA.

Dengan usaha dan kerja keras, anak kedua dari delapan bersaudara itu berhasil masuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua.

Saat masa kuliah, Bahlil aktif berorganisasi. Dia bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dengan bekal organisasi tersebut, dia terpilih menjadi ketua senat.

Baca Juga: Pemerintah Masih Ngarep sama Tesla, Bahlil: Doain!

2. Bahlil menggarap usaha dari berbagai sektor dari hasil kerja kerasnya

Bahlil Lahadalia, Eks Sopir Angkot yang Kini Jadi Menteri InvestasiMenteri Investasi Bahlil Lahadalia. (instagram.com/bahlillahadalia)

Kerja keras panjang dalam berbisnis membuahkan hasil. Perusahaan yang dirintisnya, PT Rifa Capital, akhirnya bisa mereguk sukses dan memiliki holding dari 10 perusahaan di antaranya PT Ganda Nusantara (shipping), PT Pandu Selaras (pertambangan emas), PT MAP Surveilance (pertambangan nikel).

Banyak jenis usaha yang telah digarap Bahlil, mulai dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Pada Februari 2015, musyawarah nasional Hipmi ke-XV menetapkan Bahlil sebagai ketua umum Hipmi 2015-2018.

3. Empat target Bahlil saat menjabat Kepala BKPM

Bahlil Lahadalia, Eks Sopir Angkot yang Kini Jadi Menteri InvestasiMenteri Investasi Bahlil Lahadalia. (instagram.com/bahlillahadalia)

Setelah menjabat Kepala BKPM, Bahlil mengatakan target investasi tak hanya masuk dalam jumlah yang besar melainkan harus berkualitas. Dia pun lantas menyampaikan empat strategi yang akan dijalankannya dalam memimpin lembaga tersebut.

Pertama, dia menekankan investasi harus menyerap lebih banyak tenaga kerja. Strategi selanjutnya adalah bermitra dengan pengusaha lokal. Ketiga, menurutnya, BKPM akan mendorong penyebaran investasi lebih luas namun berkualitas dan memiliki nilai tambah. Pihaknya akan terus mendorong investasi ke luar Pulau Jawa. 

"Meski demikian, tidak sekadar meluas, tapi juga investasi harus berkualitas. Ada nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan kemitraan dengan pihak lokal," ungkapnya.

Pada poin keempat, dia menyoroti kemajuan teknologi yang lambat laun mengganti tenaga kerja manusia. Oleh karena itu, tantangan investasi di era kemajuan teknologi saat ini adalah kian meningkatnya inovasi teknologi yang mengganti tenaga kerja manusia.

Terakhir, dalam rangka mendorong investasi yang berkualitas dan menyerap banyak tenaga kerja, BKPM akan diarahkan untuk mendorong investasi di sektor manufaktur.

Baca Juga: Bahlil: Sebut Nama Jokowi, Investasi Rp708 T yang Mangkrak Selesai

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya