Bantah Manipulasi Data, BPS Sebut Seluruh Data Berdasar PDB 

Suhariyanto mengklaim ada yang tidak suka dengan rilis BPS

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) membantah adanya manipulasi data. Kepala BPS Suhariyanto menekankan, ketika BPS merilis data atau angka, seluruh metodologi dan konsep yang digunakan oleh BPS harus mengacu pada petunjuk atau guidance dari produk domestik bruto (PDB).

Suhariyanto mengatakan, seluruh kepala BPS selalu berkumpul untuk membicarakan berbagai hal mengenai perkembangan statistik.

"Saya ambil contoh, ketika kemarin kita merilis PDB triwulan ketiga 2019, ada termilogi yang harus diacu oleh seluruh negara, seperti konsep, definisi, kemudian penggolongan laporan usaha, persamaan digit, dan sebagainya. Istilahnya itu nilai tambah di sektor pertanian. Satu hal yang baku diacu oleh seluruh negara," kata Suhariyanto di Jakarta, Kamis (7/11).

Begitu pula dengan data inflasi atau ketimpangan, kata Suhariyanto, harus mengacu pada hal-hal yang telah dia sebutkan.

Baca Juga: Survei BPS: Lulusan Diploma di Bali Banyak yang Menganggur

1. Kementerian mengumpulkan datanya masing-masing

Bantah Manipulasi Data, BPS Sebut Seluruh Data Berdasar PDB Kepala BPS Suhariyanto (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Suhariyanto melanjutkan, yang jadi persoalan adalah ketika kementerian mengumpulkan datanya masing-masing. Terkadang, konsep definisinya belum mengacu pada PDB.

"Itu yang kadang-kadang menimbulkan perbedaan. Jadi ke depan BPS sebagai pembina statistik nasional akan terus berkomunikasi," kata Suhariyanto.

2. BPS dipastikan independen

Bantah Manipulasi Data, BPS Sebut Seluruh Data Berdasar PDB IDN Times/Hana Adi Perdana

Suhariyanto membenarkan, lembaga BPS memang langsung dibawahi oleh Presiden. Namun, dia memastikan, BPS di negara mana pun harus independen, tidak boleh ada pemihakan.

"Jadi angka yang dikeluarkan BPS harus betul-betul mencerminkan apa yang ada di lapangan, beritanya baik atau buruk harus disampaikan. Tentu banyak yang bertanya jadi independen susah atau gampang? Ya gak gampang. Saya gak bilang susah, tapi ya gak gampang," katanya.

3. Suhariyanto mengklaim ada yang tidak suka dengan rilis data BPS

Bantah Manipulasi Data, BPS Sebut Seluruh Data Berdasar PDB Dok.INDEF

Suhariyanto melanjutkan, setiap kali BPS merilis data selalu bisa dilihat dari dua sisi. Kalau BPS merilis sebuah indikator bagus, dia menilai, ada pihak yang tidak suka. Sebaliknya, kalau BPS merilis indikator buruk, ada pihak yang bersorak gembira.

"Jadi setiap kali BPS rilis bisa dilihat dari dua sisi yang baik dan buruk. Biasanya di sanalah seninya gimana kita mengeluarkan data tetapi tetap bisa diterima. Jadi independensi merupakan harga mati yang harus dipegang BPS," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen di triwulan III-2019. Angka ini lebih rendah dibanding kuartal III-2018 yang tumbuh sebesar 5,17 persen. 

Baca Juga: BPS: Produksi Mobil Hingga Semen Naik di Triwulan III-2019

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya