Banyak Tantangan, Pertumbuhan Ekonomi di 2020 Diprediksi 5,3 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perekonomian tahun 2020 dinilai masih menantang. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, Indonesia menghadapi tantangan internal dan eksternal.
Di sisi internal, Indonesia akan menghadapi defisit transaksi berjalan, ketergantungan impor bahan baku, perlunya peningkatan daya saing, isu ketenagakerjaan, dan kesiapan menghadapi industri 4.0.
"Sedangkan di sisi eksternal, ada tantangan yang bersumber dari kebijakan moneter AS, perang dagang AS-Tiongkok, isu Brexit, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan proteksionisme," ungkap Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/12).
1. Pertumbuhan ekonomi diprediksi 5,3 persen
Namun demikian, kata Airlangga, tantangan tersebut juga harus dilihat sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan. Prospek atas perbaikan ekonomi global di 2020 yang dikeluarkan oleh IMF maupun World Bank bisa berpeluang bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Melihat tantangan itu, perekonomian Indonesia tahun 2020 diprediksi mampu tumbuh 5,3 persen. Hal itu sejalan dengan stabilisasi perekonomian global dan implementasi kebijakan untuk penguatan perekonomian Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,05 Persen di Awal 2020
2. Konsumsi rumah tangga jadi kontributor utama
Editor’s picks
Menurut Airlangga, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama pertumbuhan sisi pengeluaran. Inflasi 2020 diproyeksikan tetap terkendali. Sementara, sektor eksternal masih dipengaruhi ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga komoditas.
Untuk menjaga sustainability APBN, lanjut Airlangga, diperlukan beberapa kebijakan yang mampu menekan laju inflasi. “Perlu extra effort dari berbagai pihak untuk mencapai realisasi inflasi terjaga sesuai target,” ungkapnya.
3. Pemerintah merancang tiga strategi pertumbuhan ekonomi
Pemerintah merancang tiga strategi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkualitas. Di antaranya penguatan neraca perdagangan, penguatan permintaan domestik, dan transformasi struktural.
“Selain merawat fundamental ekonomi agar tetap sehat, pemerintah juga akan menjaga sentimen. Dasar ekonomi adalah dua hal itu,” ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Kami Lebih Mendukung Upaya Budidaya Lobster