Baru Tercapai Rp2,5 T, Ini 3 Strategi KKP Maksimalkan Penyerapan KUR 

Pagu yang disiapkan sebesar Rp190 triliun di tahun 2020

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan tiga strategi untuk memaksimalkan serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Strategi pertama adalah memastikan peningkatan kelayakan usaha kelautan dan perikanan.

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) mengajak seluruh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dari kabupaten/kota hingga provinsi serta penyuluh perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendorong percepatan akses KUR bagi pelaku usaha.

"Kita bersama-sama membina pelaku usaha kelautan dan perikanan agar memiliki perencanaan keuangan usaha yang baik, memiliki tabungan, aset dan aliran uang kas yang baik," kata Dirjen PDSPKP, Nilanto Perbowo dalam keterangan tertulis, Minggu (17/5).

1. Penjaringan debitur potensial dengan instansi terkait

Baru Tercapai Rp2,5 T, Ini 3 Strategi KKP Maksimalkan Penyerapan KUR Ilustrasi hasil perdagangan perikanan (Dok. KKP)

Nilanto melanjutkan, strategi berikutnya ialah melalui penjaringan debitur potensial dan bekerja sama dengan instansi terkait. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi serta memfasilitasi informasi agar masyarakat lebih mengenal mekanisme dan produk perbankan, utamanya Kredit Usaha Rakyat.

"Nah, yang paling penting adalah pendampingan dan strategi lainnya dalam pengembangan skema keuangan digital," ujarnya.

Baca Juga: Jika Moratorium, Menteri KKP Siap Pekerjakan 30.000 ABK di Indonesia

2. Klaster daya saing bakal dikembangkan

Baru Tercapai Rp2,5 T, Ini 3 Strategi KKP Maksimalkan Penyerapan KUR Ilustrasi hasil perdagangan perikanan (Dok. KKP)

KKP juga melakukan pengembangan klaster daya saing berbasis wilayah serta komoditas dan sarana prasarana. Sarana prasarana, pembiayaan, SDM iptek serta kelembagaan akan dilakukan mulai dari zona produksi, zona pascapanen, zona pengolahan, serta zona pemasaran.

"Jika rangkaian klaster daya saing dikembangkan secara serempak, indikator kinerja utama Ditjen PDSPKP dari sisi investasi, jumlah pembiayaan, indeks logistik, produksi olahan, konsumsi ikan dan ekspor akan mengalami peningkatan," kata Nilanto.

Sebagai gambaran, dia menyebut realisasi pembiayaan berbasis klaster bersama penyalur kredit program, juga telah dilaksanakan di 10 kabupaten/kota. Wilayah yang dimaksud yaitu di Sukabumi, Tasikmalaya, Klaten, Rembang, Bojonegoro, Bondowoso, Sambas, Pangkep, Konawe Selatan, dan Biak Numfor.

"Realisasi pembiayaan melalui klaster daya saing selama 3 bulan terakhir telah merealisasikan KUR sebesar Rp200 juta dan pembiayaan dari dana LPMUKP sebesar Rp1,93 miliar," ungkapnya.

3. Serapan KUR baru mencapai Rp2,5 triliun

Baru Tercapai Rp2,5 T, Ini 3 Strategi KKP Maksimalkan Penyerapan KUR Ilustrasi ikan (Dok.KKP)

Dengan sejumlah strategi di atas, Nilanto berharap keuangan digital bisa memberikan peningkatan literasi. Selain itu, menimbulkan ikatan antara masyarakat dengan perbankan formal, sehingga nantinya masyarakat mudah mengakses KUR. Terlebih keuangan digital sangat dinantikan di tengah pandemik COVID-19.

Sebagai bentuk pengawasan sekaligus mendorong percepatan, KKP juga membentuk Kelompok Kerja (pokja) Kredit Program Sektor Kelautan dan Perikanan. Adapun anggotanya ialah para Eselon I lingkup KKP, Pusat Investasi Pemerintah - Kemenkeu, perbankan yang terdiri dari BRI, Mandiri, dan BNI, Lembaga Keuangan non Bank seperti BLU LPMUKP, Pegadaian, Permodalan Nasional Madani, Bahana Artha Ventura, dan Jamkrindo.

"Lingkup kegiatan Pokja adalah penjaringan calon debitur potensial, sehingga perbankan memiliki macam-macam strategi inovasi yang dikembangkan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menilai fasilitas KUR sangat efektif untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Namun, selama ini KUR belum dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun sektor kelautan dan perikanan. Hal ini merujuk pada serapan KUR yang baru mencapai Rp2,5 triliun dari pagu yang disiapkan sebesar Rp190 triliun di tahun 2020.

Baca Juga: Imbas Pandemik COVID-19, Anggaran KKP Dipangkas Rp1,8 Triliun

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya