Begini Strategi UOB Indonesia Hadapi Gempuran E-Wallet

Kolaborasi tetap harus dilakukan

Jakarta, IDN Times - Kolaborasi dinilai penting dalam menghadapi gempuran dompet elektronik (e-wallet) sebagai alternatif pembayaran digital. Cards & Payments Head UOB Indonesia, Dessy Masri, mengatakan perbankan harus siap menghadapi perubahan.

"Kita harus adaptasi, namanya juga perubahan. Kita harus berkolaborasi atau kita bisa mati," kata Dessy di Jakarta, Rabu (9/10).

1. Nasabah bisa mendapatkan rewards dari kolaborasi bank dan e-wallet

Begini Strategi UOB Indonesia Hadapi Gempuran E-Walletovo.id

Dessy mencontohkan, UOB Indonesia berkolaborasi dengan e-wallet DANA dalam memberikan cashback pada nasabah.

"Kita juga komunikasikan kepada nasabah, kalau pakai aplikasi buat ambil cashback itu kita tambah rewards-nya," kata Dessy.

Baca Juga: 7 Aplikasi E-Wallet di Indonesia yang Bikin Transaksimu Jadi Mudah

2. Analisis profil nasabah jadi kunci kolaborasi e-wallet

Begini Strategi UOB Indonesia Hadapi Gempuran E-WalletIDN Times/Indiana Malia

Di sisi lain, kata Dessy, UOB juga menganalisis profil customer. Misalnya, UOB mencari jenis customer yang menyukai cashback.

"Mungkin cashback belum bermain di travel ya, makanya travel kami genjot. Pertumbuhan travel besar sekali, ada 35 persen. Dining juga, banyak orang mengira itu akan turut kena (turun) tapi ternyata tetap tumbuh 24 persen," ujarnya.

Menurut Dessy, kuncinya adalah menyasar promosi kartu kredit yang sesuai dengan profil nasabah. Setiap kolaborasi e-wallet disesuaikan dengan segmen nasabah.

3. Transaksi kartu kredit tumbuh 1,15 persen pada semester I 2019

Begini Strategi UOB Indonesia Hadapi Gempuran E-Walletfinansialku.com

Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), volume transaksi kartu kredit tumbuh 1,15 persen pada semester I 2019. Sementara, jumlah kartu yang beredar turun dari 17,27 juta pada akhir 2018 menjadi 17,21 juta pada Juni 2019.

Pada Statistik Sistem Pembayaran BI, volume transaksi kartu kredit pada semester I 2019 tercatat sebanyak 169,28 juta, naik 1,15 persen dibanding semester I 2018 sebanyak 163,41 juta. Nominal transaksi kartu kredit naik 9,53 persen dari Rp 151,49 triliun menjadi Rp 166,07 triliun.

Baca Juga: WhatssApp Berencana Bikin E-Wallet di Indonesia, InI Tanggapan BI

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya