Bermula dari Iseng, Surya Kini Memanen Cuan dari Kaos Hits Tie Dye 

Media sosial efektif buat alat promosi usaha, kamu tertarik?

Jakarta, IDN Times - Seni kaos jumputan kini kembali menjadi tren di kalangan anak muda. Bermodal kaos putih polos, pewarna pakaian, karet dan botol, bisa dikreasikan menjadi kaos hits yang dikenal sebagai tie dye.

Berasal dari keluarga seniman, Surya Saputra, menekuni teknik seni hippies atau flower generation yang sudah ada sejak tahun 60-an ini. Surya telah mewarisi bakat seni ayahnya yang lulusan Intitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

1. Bermula dari iseng

Bermula dari Iseng, Surya Kini Memanen Cuan dari Kaos Hits Tie Dye Ilustrasi Tie Dye Shirt (IDN Times/Lia Hutasoit)

Surya sudah setahun lebih mendalami teknik jumputan dengan berbagai kreasi. Mulanya ia hanya iseng. Namun, karena diyakinkan teman-temannya untuk serius membuat kaos jumputan, ia pun memulainya dengan modal usaha minim. Ia berusaha menciptakan motif baru yang kreatif dan warna menarik.

"Saya ingin membuat sesuatu yang beda. Alat dan bahannya pun sederhana, hanya pewarna, kaos katun polos, botol-botol bekas, dan karet. Yang penting jangan mudah nyerah atau mengeluh. Kalau ada kesempatan (usaha) ya lakuin aja," kata Surya dikutip dari YouTube Kemendikbud, Minggu (12/7/2020).

3. Kaos tie dye buatan Surya mulanya dijual dari mulut ke mulut

Bermula dari Iseng, Surya Kini Memanen Cuan dari Kaos Hits Tie Dye tiedyeyoursummer.com

Surya mengatakan, ia memulai usahanya dengan menawarkan ke teman-teman terdekat, berkembang dari mulut ke mulut, hingga akhirnya merambah media sosial. Pemesan dapat memilih motif, warna, dan ukuran.

Namun, usahanya bukan berarti tak menemui kendala. Dalam proses pembuatan kaos tie dye, cuaca jadi penentu kualitas produknya.

"Kendalanya adalah cuaca yang gak menentu, karena hasil dari jemuran dan campuran warna tergantung dari panasnya matahari. Teriknya matahari bikin warna terang dan tampak keluar, begitu juga sebaliknya," ungkapnya.

3. Surya meraup keuntungan bersih Rp1 juta untuk selusin kaos tie dye

Bermula dari Iseng, Surya Kini Memanen Cuan dari Kaos Hits Tie Dye Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Usahanya memang baru berjalan setahun, namun Surya telah mampu menggaet banyak pelanggan dari kota-kota besar. Itu tak lepas dari pemasaran dan promosi yang ia lakukan melalui media sosial.

"Modal awal untuk satu kaos ini Rp50 ribu. Itu sudah dapat satu kaos, pewarna baju 3 macam, botol dan karet. Keuntungannya setiap penjualan satu lusin kaos sekitar sejuta rupiah," ujar Surya.

4. Cara membuat kaos tie dye

Bermula dari Iseng, Surya Kini Memanen Cuan dari Kaos Hits Tie Dye tiedyeyoursummer.com

Kamu tertarik untuk membuat kaos tie dye? Ikuti beberapa langkah berikut ini, ya!

Proses produksi satu kaos tie dye memerlukan waktu kurang lebih tiga hari. Memang lama, sih, jadi kamu harus telaten. Pertama-tama, siapkan kaos putih polos dan bentangkan. Carilah titik tengah kaos, lalu dijumput sesuai kreasi yang kamu inginkan. Lalu, ikat dengan karet. Pengkaretan ini dilakukan untuk membuat pola pada baju.

Setelah itu, siapkan bubuk pewarna dan masukkan dalam botol. Tambahkan air, tapi jangan terlalu encer, ya. Warnailah kaos putih polos sesuai kreasi, lalu jemur di bawah sinar matahari.

Kamu harus pastikan matahari bersinar terik, guys. Sebab, itu akan membuat warna kaos jadi terang dan tampak 'on point'. Jangan sekali-kali menjemurnya saat cuaca mendung, nanti hasilnya gak bagus. Setelah kering, berikan obat viksasi agar kaosmu tidak luntur. Hari berikutnya, cuci kaos itu, lalu jemur sampai kering. warna terang dan keluar, begitu juga sebaliknya.

Baca Juga: 5 Tips agar Bakat Seni Bisa Menghasilkan Cuan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya