Bisnis Masker Sambil Berdonasi Ala Alita, Patut Ditiru Millennials!

Alita mengajak pelanggan berdonasi masker

Jakarta, IDN Times - Berbagai macam strategi dilakukan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tetap bisa bertahan selama masa pandemik COVID-19. Hal itu dirasakan Alita F Harsaningtyas, produsen apron asal Yogyakarta bernama Risum. Ia berusaha memaksimalkan semua platform untuk menarik sebanyak-banyaknya pelanggan. 

Sama seperti pemilik bisnis lainnya, produksi apron Alita juga menurun akibat pandemik. Target market Risum kebanyakan restoran dan coffee shop yang juga kesulitan dan tidak bisa menjalankan bisnisnya. Meski produksi menurun, Alita tak ingin merumahkan karyawannya begitu saja, karena ia sadar mayoritas karyawannya ibu rumah tangga. 

“Saat pandemik mulai terjadi di Indonesia, kami melihat ada banyak sekali oknum yang menimbun dan membuat harga masker melambung tinggi. Di sisi lain, terjadi penipisan stok masker medis yang sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan dan orang-orang yang memang sangat memerlukan. Melihat keadaan ini, kami tidak bisa tinggal diam, kami harus melakukan sesuatu,” ungkap Alita dalam keterangan tertulis, Minggu (9/8/2020).

1. Alita memproduksi masker sekaligus mengajak pelanggan berdonasi

Bisnis Masker Sambil Berdonasi Ala Alita, Patut Ditiru Millennials!(Dok.IDN Times/Image Dynamics)

Berangkat dari keresahannya, Alita mencari tahu bahan alternatif untuk membuat masker. April lalu, ia memutuskan membuat masker kain dengan tiga lapisan.

Tak hanya menjual masker buatannya, Alita juga mengajak Risumate--nama sebutan bagi pelanggan Risum--untuk berdonasi. Setiap masker yang dibeli sama dengan menyumbangkan masker untuk dibagikan secara gratis.

Alita menyadari masih banyak warga sekitar yang kurang mampu membeli masker. Atas usahanya ini, ia bisa turut berperan pada situasi pandemik, membantu sesama dan tetap memberdayakan karyawannya.

Kegiatan yang ia lakukan selama tiga pekan ini berhasil menyalurkan 1.000 masker kepada masyarakat yang membutuhkan.

2. Bisnis Risum kian dikenal masyarakat

Bisnis Masker Sambil Berdonasi Ala Alita, Patut Ditiru Millennials!Owner Risum Alita F Harsaningtyas (Dok.IDN Times/Image Dynamics)

Dari kegiatan donasi ini, semakin banyak orang mengetahui Risum. Bisnisnya tetap dapat bertahan dan semakin dikenal. Risum mendapatkan pelanggan baru yang merupakan kaum ibu yang harus di rumah saja selama pandemik, dan menginginkan apron untuk digunakan saat menyajikan masakan bagi keluarga.

Risum telah berdiri sejak 2018. Alita melihat semakin banyaknya restoran dan coffee shop yang baru dibuka, membuat bisnis apron berpotensi besar sebagai salah satu media untuk branding. Ia pun memilih memulai bisnis ini, setelah memutuskan berhenti bekerja karena memiliki balita kala itu.  

“Saat itu, saya masih bingung akan membuka bisnis apa dan mencoba menggali potensi diri, apa yang bisa dikembangkan. Melihat keluarga besar yang memiliki bisnis di bidang kuliner, saya berpikir untuk memanfaatkan keahlian menjahit untuk memproduksi apron dan menjadikan mereka sebagai konsumen pertama. Dari sanalah awal bisnis apron ini dimulai. Risum sendiri artinya tersenyum dalam bahasa Latin, saya ingin membuat keluarga dan orang yang menggunakan apron saya tersenyum,” ujar Alita.

3. Penjualan kian meningkat setelah memanfaatkan Google Bisnisku dan Google Ads

Bisnis Masker Sambil Berdonasi Ala Alita, Patut Ditiru Millennials!(Dok.IDN Times/Image Dynamics)

Alita membangun Risum seorang diri, mulai dari membeli bahan baku, menjahit apron, melayani konsumen, hingga promosi. Lambat laun, ia memutuskan merekrut karyawan dengan memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumahnya untuk membantu menjahit apron.

Tak berhenti sampai di situ, tekad Alita membesarkan bisnis Risum membuatnya terus belajar. Salah satu cara yang ia lakukan adalah mengikuti kelas Gapura Digital, program Grow with Google yang mendukung UKM Indonesia untuk memajukan bisnis secara digital melalui pelatihan. Berbekal ilmu yang didapat, dia mulai memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan apron buatannya.

Berbagai alat promosi ia gunakan, termasuk Google Bisnisku dan Google Ads. Pelanggan Risum awalnya hanya melihat-lihat produk di business-site yang biasanya digunakan untuk menampilkan produk dan artikel edukasi bagi calon pelanggan. Namun, dengan fitur Maps di Google Bisnisku banyak calon pelanggannya yang memutuskan datang langsung ke lokasi workshop.

Lambat laun penjualan terus meningkat dan semakin banyak ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya yang diberdayakan, dengan membentuk kelompok-kelompok untuk memenuhi target pesanan dalam jumlah banyak.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya