BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 Triliun

Industri kendaraan listrik potensi pekerjakan 23 ribu orang

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury memperkirakan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bisa menyumbang PDB mencapai Rp400 triliun sampai 2027. Selain itu, industri tersebut juga berpotensi mempekerjakan 23 ribu karyawan.

"Tetapi jumlah investasi yang dibutuhkan luar biasa besarnya," kata Pahala dalam BUMN Media Talk secara virtual, Selasa (2/2/2021).

1. Industri kendaraan listrik sangat strategis

BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 TriliunIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Menurut Pahala, industri kendaraan listrik menjadi bagian mata rantai global supply chain. Sebab, prospek industri kendaraan listrik di Indonesia sangat strategis.

"Kita pastikan keseluruhan BUMN yang ada saat ini bisa bekerja sama dan memastikan jangan sampai ada pihak-pihak yang memecah BUMN," ungkapnya.

Baca Juga: Erick Thohir: Pakai Mobil Listrik Jakarta ke Bali Hanya Rp200 Ribu! 

2. Indonesia bisa jual jutaan kendaraan

BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 TriliunIDN Times/Nindias Khalika

Pahala melanjutkan, penjualan kendaraan roda dua dan roda empat di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar di dunia. Bahkan, Indonesia berpotensi bisa menjual motor sekitar 10 juta unit dan 2 juta unit mobil pada 2025.

"Kita bisa membangun keuntungan rantai pasok yang kompetitif. Nanti para pemilik teknologi baterai yang maju ini bisa dan pastikan membawa teknologinya diproduksi di Indonesia," kata dia.

3. Holding IBC ditargetkan terbentuk pada semester 1 2021

BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 TriliunWamenBUMN, Pahala Nugraha Mansury (ANTARA/Fajrin Raharjo)

Kementerian BUMN menargetkan holding Indonesia Battery Corporation (IBC) terbentuk pada semester 1 2021.

"Timeline-nya kita harap pembentukan Indonesia Battery Corporation sebagai holdingnya ini bisa dibentuk di semester 1 tahun ini," kata Pahala.

Pahala menjelaskan pembentukan holding telah disepakati oleh keempat anggotanya, yaitu MIND ID, PT Antam, PT Pertamina, dan PT PLN. Selain itu, diskusi dengan para calon mitra juga telah dilakukan.

"Mudah-mudahan sudah bisa menjadi satu perusahaan yang nantinya bisa melakukan penandatanganan kerja sama dan joint venture dengan calon mitra," katanya.

Baca Juga: Begini Rincian Biaya yang Kamu Butuhkan Kalau Naik Mobil Listrik

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya