Cara Tiongkok Pulihkan Perekonomian Pascapandemik COVID-19 

Stimulus ekonomi digenjot di berbagai sektor

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tiongkok telah memberikan stimulus ekonomi guna memulihkan perekonomian. Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengatakan, sejak Februari lalu pemerintah mengeluarkan instruksi agar semua industri mulai berproduksi.

"Khususnya UKM, apalagi sekarang permintaan banyak di alat kesehatan," ujar Djauhari saat live streaming bersama IDN Times, Senin malam (27/4).

1. Sektor UKM, industri dan para pengusaha mendapatkan bantuan pemerintah

Cara Tiongkok Pulihkan Perekonomian Pascapandemik COVID-19 (Presiden Tiongkok Xi Jinping menemui warga untuk kali pertama) www.twitter.com/@CCTV

Baca Juga: Otoritas di Wuhan Akhirnya Revisi Angka Kematian Akibat COVID-19 

Djauhari mengatakan, pemerintah Tiongkok menggelontorkan sekitar US$ 8 miliar untuk UKM dan industri lainnya. Selain itu, pemerintah juga memberikan stimulus fiskal sekitar US$ 10 miliar untuk para pengusaha.

"Cadangan devisa yang dimiliki Tiongkok sebelum ada COVID-19 itu sekitar U$ 3 miliar. Lalu kami mendapatkan banyak bantuan. Dana yang dipakai selama penanganan COVID-19 ini di atas US$ 100 miliar, melebihi cadangan devisa," tuturnya.

2. Sektor keuangan juga mendapatkan stimulus dari pemerintah

Cara Tiongkok Pulihkan Perekonomian Pascapandemik COVID-19 Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, lanjut Djauhari, pemerintah Tiongkok juga menggelontorkan bantuan sektor keuangan US$ 141 miliar. Perbankan juga memangkas suku bunga.

"Pemerintah Wuhan juga mengeluarkan kupon untuk masyarakat. Mereka bisa berbelanja ke supermarket dengan uang senilai US$ 5 juta," kata Djauhari.

3. Tempat-tempat wisata di Tiongkok mulai beroperasi kembali

Cara Tiongkok Pulihkan Perekonomian Pascapandemik COVID-19 Rumah Tan Kah Kee semasa hidupnya di Xiamen, Tiongkok (IDN Times/Mela Hapsari)

Data terkini, total masyarakat yang terinfeksi virus corona mencapai 84.341 kasus. Dari jumlah itu, 78.558 dinyatakan sembuh dan 4.643 meninggal dunia.

"Di Wuhan sudah zero kasus. Kasus yang bertambah itu di provinsi yang berbatasan dengan Xinjiang," kata Djauhari.

Djauhari menambahkan saat ini Pemerintah Provinsi Hubei telah mengoperasikan kembali 266 tempat wisata utama. Dua belas di antaranya merupakan tempat wisata peringkat teratas di Wuhan.

"Ini dibuka karena mau ada May Day mulai 1 Mei. Namun, tetap ada pedoman pembatasan pengunjung sebanyak 30 persen dari kapasitas harian. Pemesanan tiket juga pakai website," jelasnya.

 

https://www.youtube.com/embed/97cs9K9yWLw

Baca Juga: WHO Tepis Virus Corona Menyebar dari Laboratorium di Tiongkok

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya