Dirut Garuda Bandingkan Dana Talangan dengan Singapore Airlines

Pinjaman dari pemerintah senilai Rp8,5 triliun masih proses

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dana talangan atau pinjaman dari pemerintah senilai Rp8,5 triliun masih dalam proses. Ia lantas membandingkannya dengan dana talangan yang diterima Singapore Airlines.

"Kita harus menerima kenyataan mungkin Garuda ini akan dapat US$500 juta, sementara Singapura US$11,5 miliar untuk menghadapi situasi pandemik ini," kata Irfan saat diskusi virtual MarkPlus sore ini, Jumat (19/6).

1. Penumpang Garuda anjlok 90 persen

Dirut  Garuda Bandingkan Dana Talangan dengan Singapore AirlinesPesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Irfan mengatakan, hampir di semua negara pemerintah terlibat aktif membantu maskapai penerbangan. Di Garuda Indonesia, kata dia, penumpang anjlok 90 persen imbas COVID-19. Saat maskapai lain memutuskan berhenti terbang sementara, Garuda masih menjalankan sebagian penerbangan. Itu sebagai bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

"70 persen dari pesawat kami grounded. Itu mengakibatkan penurunan cost yang sifatnya variable turun tapi tidak signifikan, revenue juga drop," jelasnya.

Baca Juga: Dirut Garuda: Kami Kehilangan Penumpang 90 Persen Imbas COVID-19 

2. Garuda kehilangan penumpang di empat masa peak season

Dirut  Garuda Bandingkan Dana Talangan dengan Singapore AirlinesIlustrasi. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Irfan mengatakan, Garuda memiliki lima masa peak season, yaitu mudik, lebaran, libur sekolah, haji dan umrah, serta libur akhir tahun. Namun, Garuda telah kehilangan penumpang di empat masa peak season.

"Saat hari raya Idulfitri saya sempat ke airport, penerbangan Garuda se-Indonesia hanya 33 flight padahal tahun lalu 350 flight pada 1 Syawal. Terminal 3 layaknya kuburan pada hari pertama Idulfitri. Tentu saja ini menyedihkan," tuturnya.

3. Hampir semua penumpang membatalkan tiket saat musim libur sekolah

Dirut  Garuda Bandingkan Dana Talangan dengan Singapore AirlinesIDN Times/Candra Irawan

Saat libur sekolah di bulan Juni-Juli, kata Irfan, hampir semua calon penumpang membatalkan tiketnya. Hal itu diperparah ketika perjalanan umrah ditutup.

"Tiap tahun kami menerbangkan hampir 400 ribu-500 ribu jemaah ke Tanah Suci. Terakhir yang mengagetkan adalah haji, dari tahun ke tahun kami mengirimkan sekitar 110.000 penumpang," kata dia.

Baca Juga: Garuda Indonesia Kandangkan 70 Persen Pesawatnya Gegara COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya