Dorong Inklusi Keuangan, 85 Persen Pengguna Kredivo adalah Millennial

Inklusi keuangan di Indonesia meningkat 65 persen

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 85 persen pengguna layanan kredit Kredivo adalah millennial. Mereka berusia di rentang umur 18-35 tahun.

"Hal ini menjadi kontribusi nyata bagaimana Kredivo turut mampu mendorong inklusi keuangan, khususnya di segmen pasar milenial, dengan membuka akses kredit secara lebih mudah, nyaman, dan aman," kata Co-Founder & COO Kredivo, Umang Rustagi, Senin (21/10).

Baca Juga: Kejar Target Inklusi Keuangan, OJK Sasar Pelajar Buka Rekening

1. Inklusi keuangan meningkat 65 persen

Dorong Inklusi Keuangan, 85 Persen Pengguna Kredivo adalah MillennialDok.IDN Times/Istimewa

Menurut Umang, kehadiran teknologi finansial telah memberikan ruang untuk turut mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia yang diperkirakan mencapai 65 persen pada tahun ini. Bertepatan di bulan Oktober yang diperingati sebagai Hari Inklusi Keuangan dan dicanangkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK), Kredivo telah membuka akses kredit pertama bagi lebih dari 60 persen dari total penggunanya sejak berdiri pada tahun 2016.

"Pergeseran perilaku dan preferensi konsumen keuangan menuju layanan digital dengan memanfaatkan penggunaan teknologi dan internet menjadi peluang bagi para pelaku industri fintech untuk turut mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Sejak didirikan tiga tahun lalu, Kredivo fokus untuk menciptakan produk layanan kredit yang inklusif, efisien, dan aman guna menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini belum terjangkau akses kredit," ujarnya.

2. Pengguna aktif Kredivo tumbuh 126 persen year on year

Dorong Inklusi Keuangan, 85 Persen Pengguna Kredivo adalah MillennialDok.IDN Times/Istimewa

Hingga saat ini, jumlah pengguna aktif Kredivo mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 126 persen year on year (yoy). Umang mengatakan, kemudahan dan kepraktisan Kredivo adalah menawarkan proses aplikasi serba online dan persetujuan yang cepat berdasarkan data alternatif calon debitur. Hal itu menjawab kesenjangan layanan kredit di Indonesia dan menjadi alasan jumlah pengguna terus meningkat dengan pesat.

"Ini juga menjadi indikator bahwa kebutuhan masyarakat terhadap akses kredit secara digital semakin tinggi dari waktu ke waktu," kata Umang.

3. Potensi inklusi keuangan masih sangat besar

Dorong Inklusi Keuangan, 85 Persen Pengguna Kredivo adalah MillennialDok.IDN Times/Istimewa

Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.500 pulau tersebar dari Sabang sampai Merauke, kata Umang, potensi peningkatan inklusi keuangan masih sangat besar. Menurut dia, ekosistem keuangan digital menghadirkan solusi yang tidak terbatas pada ruang dan waktu, terutama dari aspek intermediasi dan distribusi layanan keuangan yang lebih efisien.

"Untuk itu, ke depan kami akan terus berinovasi dan berkontribusi untuk memberikan akses kredit yang terjangkau, praktis dan aman sehingga tujuan peningkatan akses masyarakat kepada layanan keuangan dapat tercapai,” katanya.

Berdasarkan data OJK pada bulan Agustus 2019, jumlah penyaluran pinjaman yang dikucurkan oleh fintech mencapai 49,79 triliun rupiah atau meningkat 119,69 persen dibanding dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Selain itu, fintech lending juga telah memberikan kontribusi sebesar Rp60 triliun atau setara dengan US$4,5 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Saat ini tingkat penetrasi kartu kredit di Indonesia masih menjadi yang terendah di kawasan ASEAN dengan penetrasi diperkirakan berada di kisaran 2 persen. Itu tergolong rendah bila dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 20 persen dan Singapura 40 persen.

Baca Juga: Kredivo Dinobatkan Sebagai Layanan Kredit Tanpa Friksi Terbaik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya