Emas Kian Diminati, 70 Persen Investor Didominasi Millennials

Millennials bisa investasi emas mulai dari Rp10 ribu

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 70 persen investor emas di platform Tamasia didominasi millennials. Chief Executive Officer Tamasia, Muhammad Assad mengatakan, platform yang fokus pada investasi fisik emas digital ini memiliki 200 ribu investor tabungan emas. Ia yakin pasar millennials kian tinggi.

"Dari 200 ribu user, 70 persennya millennials, ya sekitar 150 ribuan lah. Kami sebut millennials itu berusia 20-40 tahun. Investor yang berusia di bawah 20 itu 10 persen, di atas 40 tahun ada 20 persen," kata Assad dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8).

Baca Juga: Harga Emas Melejit, Tamasia Targetkan 150 Kilogram Emas Terjual 

1. Millennials minati investasi emas karena kemudahan transaksi

Emas Kian Diminati, 70 Persen Investor Didominasi MillennialsANTARA

Menurut Assad, investasi fisik emas digital diminati millennials karena kemudahan dalam transaksi. Millennials rata-rata menabung di Tamasia mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Pembayaran bisa dilakukan melalui dompet digital hingga virtual account.

"Di beberapa opsi payment ada yang gratis, ada yang berbayar. Kalau mau gratis bisa pakai Paytren atau Jenius. Kalau yang berbiaya pakai virtual account, ya memang ada biaya admin tapi lebih murah sih daripada yang lain," tuturnya.

2. Tamasia menargetkan 500 ribu user hingga akhir 2019

Emas Kian Diminati, 70 Persen Investor Didominasi MillennialsIDN Times/Indiana Malia

Hingga akhir 2019, Tamasia menargetkan 500 ribu user. Hal itu bisa dicapai melalui kerja sama dengan berbagai platform digital, seperti Paytren, Kudo, Grab, dan lain-lain.

"Saat kita bisa berintegrasi dengan Kudo, misalnya, katakanlah kita bisa menarik 10 persen user-nya Kudo jadi customer Tamasia. Dengan partnership ini, insyaallah kita bisa mencapai target," terangnya.

3. Tamasia menargetkan 5000 transaksi setiap hari

Emas Kian Diminati, 70 Persen Investor Didominasi MillennialsIDN Times/Indiana Malia

Selain itu, kata Assad, Tamasia juga menargetkan 5000 transaksi tiap hari. Nilai transaksi beragam mulai Rp10 ribu. Tamasia juga menargetkan penjualan emas fisik mencapai 150 kilogram pada 2019.

Pada awal Juni 2019, harga emas tercatat hanya berada pada kisaran angka Rp620 ribu per gram. Sementara pada hari ini, harga beli emas mencapai Rp723 ribu per gram. Assad mengatakan, kenaikan harga emas diprediksi masih terjadi hingga akhir 2019.

"Prediksi saya pribadi bisa sampai Rp800 ribu per gram sampai akhir tahun," ungkapnya.

4. Perang dagang jadi salah satu faktor kenaikan harga emas

Emas Kian Diminati, 70 Persen Investor Didominasi MillennialsIDN Times/Indiana Malia

Menurut Assad, investasi emas merupakan sarana yang sangat menguntungkan saat ini. Sebab, dalam tiga bulan terakhir harga emas dunia kian melambung yang memengaruhi harga emas di Tamasia, yang mengacu nilai emas PT Aneka Tambang (Antam).

"Kenaikan harga emas juga berkaitan dengan dampak pelemahan ekonomi global, akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang tak kunjung mereda," kata Assad.

5. Startup penyedia jasa transaksi jual beli fisik emas digital

Emas Kian Diminati, 70 Persen Investor Didominasi MillennialsIDN Times/Indiana Malia

PT Tamasia Global Sharia merupakan startup penyedia jasa transaksi jual beli fisik emas digital. Berdiri pada 2017, Tamasia memiliki misi untuk menjadi perusahaan teknologi penyedia jasa transaksi emas berbasis syariah terbesar di Indonesia.

Tamasia telah mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

Baca Juga: Mau Investasi? Yuk, Pelajari Tabungan Emas

Topik:

  • Sunariyah
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya