Hari Pertama Idulfitri, Arus Transportasi Jabodetabek Terkendali

Jam operasional angkutan umum telah dibatasi

Jakarta, IDN Times - Arus keluar masuk transportasi di area Jabodetabek pada hari pertama Idulfitri terpantau terkendali. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam keterangan tertulis, Minggu (24/5).

Adita mengatakan, semua perjalanan transportasi keluar masuk Jabodetabek, baik lewat transportasi darat, laut, udara, kereta api, termasuk penyeberangan, dapat dikendalikan dengan baik. Selain itu, dipastikan transportasi yang beroperasi adalah transportasi yang mengangkut penumpang dengan kriteria dan syarat sesuai ketentuan di Surat Edaran Gugus Tugas serta transportasi barang atau logistik.

"Pemberlakuan protokol kesehatan diawasi dengan ketat di simpul transportasi, baik di prasarana (terminal, stasiun kereta api, pelabuhan dan bandara) maupun di dalam sarana transportasi," kata Adita.

1. Stasiun ditutup di luar jam operasional KRL

Hari Pertama Idulfitri, Arus Transportasi Jabodetabek TerkendaliSejumlah penumpang menggunakan masker dan duduk berjarak di dalam gerbong KRL Commuter Line, Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). ANTARA/Arif Firmansyah

Adita menjelaskan, pemerintah tegas melarang masyarakat mudik, baik untuk keluar masuk Jabodetabek maupun antarkawasan Jabodetabek. Hal itu untuk mencegah penyebaran COVID-19 di tengah suasana Idulfitri.

Untuk mengantisipasi hal itu, pada 24 dan 25 Mei 2020, sejumlah operasional angkutan umum di wilayah Jabodetabek sudah dibatasi. Contohnya, PT KCI membatasi perjalanan KRL dengan jam operasional mulai pukul 05.00-08.00 WIB pada pagi hari dan dilanjutkan pukul 16.00-18.00 WIB pada sore hari untuk seluruh lintas perjalanan.

"Di luar waktu-waktu di luar jam operasional tersebut, stasiun akan ditutup," ungkap dia.

Baca Juga: Catat! Ini Rute TransJakarta yang Beroperasi saat Hari Raya Idulfitri

2. Jam operasional TransJakarta juga dibatasi

Hari Pertama Idulfitri, Arus Transportasi Jabodetabek TerkendaliJakarta berstatus PSBB. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Begitu pun dengan jam operasional TransJakarta. Pada Minggu 24 Mei 2020, hanya beroperasi pada pukul 10.00-18.00 WIB. Pada Lebaran hari kedua, Senin (25/5), TransJakarta akan beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

Sementara, operasional angkutan umum regular di wilayah penyangga Jakarta (Bodetabek) tetap sama seperti awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu pada pukul 05.00 hinga 19.00 WIB.

Penerapan protokol kesehatan berupa penerapan physical distancing dengan pengaturan tempat duduk tetap berlaku. Adapun jumlah penumpang kendaraan pribadi dan angkutan umum maksimal 50 persen dari kapasitas penumpang, sedangkan untuk kereta api perkotaan (KRL) maksimal 35 persen.

3. Sebanyak 400.000 kendaraan meninggalkan Jakarta hingga H-2 Lebaran

Hari Pertama Idulfitri, Arus Transportasi Jabodetabek TerkendaliSejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (15/5/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) di Jabodetabek, yang menyatakan akan turut mengantisipasi kegiatan mudik lokal.

“Tidak mudik bukan berarti tidak bisa bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Dengan memanfaatkan teknologi seperti video call, silaturahmi tetap dapat dilakukan tanpa harus bertemu fisik. Cara itulah yang paling tepat untuk dilakukan di tengah masa pandemik COVID-19 ini, untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus ke orang-orang yang kita sayangi,” kata Adita.

Selama H-7 hingga H-2 Lebaran 2020, PT Jasa Marga mencatat total 430.993 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui arah timur, barat dan selatan. Angka tersebut turun 61 persen dari lalu lintas periode Lebaran tahun lalu.

Baca Juga: KRL Beroperasi Terbatas Selama Lebaran Idulfitri 1441 H, Cek Jadwalnya

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya