Holding Industri Baterai Ditargetkan Terbentuk Semester 1 2021 

Sudah mencapai kesepakatan

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN menargetkan holding Indonesia Battery Corporation (IBC) terbentuk pada semester 1 2021.

"Timeline-nya kita harap pembentukan Indonesia Battery Corporation sebagai holdingnya ini bisa dibentuk di semester 1 tahun ini," ujar Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury dalam BUMN Media Talk secara virtual, Selasa (2/2/2021).

1. Pembentukan holding telah mencapai kesepakatan

Holding Industri Baterai Ditargetkan Terbentuk Semester 1 2021 Pahala Mansury (ANTARA FOTO)

Pahala menjelaskan pembentukan holding telah disepakati oleh keempat anggotanya, yaitu MIND ID, PT Antam, PT Pertamina, dan PT PLN. Selain itu, diskusi dengan para calon mitra juga telah dilakukan.

"Mudah-mudahan sudah bisa menjadi satu perusahaan yang nantinya bisa melakukan penandatanganan kerja sama dan joint venture dengan calon mitra," katanya.

Baca Juga: Begini Nasib Dana Nasabah Usai Bank Syariah BUMN Merger

2. Sudah banyak negara yang tertarik membentuk joint venture

Holding Industri Baterai Ditargetkan Terbentuk Semester 1 2021 Ilustrasi Investasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Pahala mengatakan di bawah holding tersebut akan terbentuk anak-anak usaha yang tergabung dalam joint venture. Pahala mengklaim sudah banyak negara yang tertarik.

"Ya antara IBC ini dengan masing-masing potensial mitra kita bisa dari China, Korea, Amerika, dan negara-negara lain, Eropa juga. Tetapi memang 3-4 negara kita anggap sebagai para pemain global yang memang bisa membawa uang, membawa teknologi, dan apa yang diproduksi di masing-masing bagian produksi bisa dikerjasamakan," jelasnya.

3. Indonesia berpotensi menjadi produsen baterai

Holding Industri Baterai Ditargetkan Terbentuk Semester 1 2021 Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Pahala, Indonesia berpotensi menjadi produsen baterai. Sebab, salah satu bahan bakunya, nikel, tersedia di Indonesia.

"Ke depannya kita perlu pastikan jangan sampai resources yang cukup untuk menjadi pemain yang betul-betul kuat di bidang baterai, tetapi kita tidak memanfaatkan keunggulan yang kita miliki, baik dari sisi demand atau pasar atau sisi bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi electric vehicle battery," kata dia.

Baca Juga: Bangun Pabrik Baterai Listrik di Indonesia, LG Segera Groundbreaking

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya