Imbas Pandemik COVID-19, Pembiayaan Fintech P2P Lending Melambat 

Sektor konsumer mengurangi penyaluran pinjaman baru

Jakarta, IDN Times - Penyaluran pembiayaan fintech P2P lending selama pandemik COVID-19 tercatat melambat. Pada periode Mei 2020, total penyaluran sebesar Rp109,18 triliun, hanya naik 3,12 persen dari posisi April 2020 sebesar Rp106,06 triliun. Bandingkan dengan penyaluran pada Mei 2019 sebesar Rp41,03 triliun atau naik 10,87 persen dari posisi April 2019 sebesar Rp 37,01 triliun.

Begitu juga penyaluran April 2020 yang naik 3,57 persen dari posisi Maret 2020 sebesar Rp102,53 triliun. Bandingkan dengan penyaluran April 2019 yang naik 11,48 persen dari Maret 2019 sebesar Rp33,20 triliun.

"Meski demikian, total penyaluran pembiayaan fintech P2P lending per Mei 2020 tercatat naik 166,03 persen dari posisi Mei 2019," kata Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede dalam diskusi virtual, Senin (13/7/2020).

1. Sektor konsumer mengurangi penyaluran pinjaman baru

Imbas Pandemik COVID-19, Pembiayaan Fintech P2P Lending Melambat Ilustrasi UMKM Kerupuk ikan lele (IDN Times/Yurika Febrianti)

Tumbur menjelaskan, memang masih ada peningkatan penyaluran dari April ke Mei 2020 sebesar 3,12 persen. Namun, jika dibandingkan dari April-Mei tahun lalu yang masih 10,87 persen, peningkatannya melambat 7,75 persen.

"Hal ini karena para penyelenggara fintech P2P lending, khususnya sektor multiguna (konsumer) agak mengurangi penyaluran pinjaman baru untuk mengantisipasi gagal bayar,” kata Tumbur.

Baca Juga: 3 Persen Peminjam Minta Keringanan Kredit di Fintech karena COVID-19

2. Penurunan terjadi di hampir semua platform fintech P2P lending

Imbas Pandemik COVID-19, Pembiayaan Fintech P2P Lending Melambat IDN Times/Sukma Mardya Sakti

Ketua Harian AFPI Kuseryansyah menambahkan, selama masa wabah COVID-19 secara umum penurunan terjadi hampir pada sebagian besar platform penyelenggara fintech P2P lending. Namun, ada beberapa sektor yang terjadi peningkatan penyaluran pembiayaan, khususnya di sektor produktif.

"Pembiayaan di sektor kesehatan seperti UMKM farmasi dan alat pendukung kesehatan meningkat. Begitu juga sektor yang terkait distribusi pangan, produk agrikultur, makanan kemasan," kata dia.

3. Pembiayaan sektor telekomunikasi meningkat

Imbas Pandemik COVID-19, Pembiayaan Fintech P2P Lending Melambat IDN Times/Shemi

Tak hanya itu, sektor telekomunikasi dan online ecosystem yang menjadi layanan juga semakin banyak digunakan untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Hal itu berpotensi untuk berkembang terus seiring pergeseran perilaku konsumsi masyarakat.

Menurut Kuseryansyah, di masa wabah COVID-19 industri fintech P2P lending akan menjaga kinerja positif dengan selektif menyalurkan pembiayaan, khususnya ke peminjam baru. Dengan demikian, diharapkan dapat menjaga peran aktif fintech P2P lending untuk meningkatkan pendanaan bagi masyarakat yang belum tersentuh lembaga keuangan formal.

"Kebutuhan pembiayaan masyarakat sangat besar, lebih dari Rp1.000 triliun dan ini diharapkan fintech P2P lending yang per Mei 2020 tercatat 158 penyelenggara bisa berperan,” kata Kuseryansyah.

Baca Juga: Fintech P2P Lending Kini Lebih Selektif Kasih Pinjaman 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya