Imbas Perlambatan Ekonomi, Kunjungan Turis Tiongkok ke Indonesia Turun

Padahal Tiongkok negara penyuplai turis terbesar kita

Jakarta, IDN Times - Kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia turun 5,28 persen dari 1,87 juta menjadi 1,77 juta. Padahal, Tiongkok adalah penyuplai turis terbesar turis ke Indonesia. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, hal itu bisa jadi disebabkan perlambatan ekonomi di negara tersebut.

"Saya gak tahu pasti apakah karena pertumbuhan ekonomi melambat. Saat ini ekspor sedang susah, jadi setiap negara memang harus menaikkan potensi ekonomi domestik masing-masing. Begitu pula Indonesia, harus meningkatkan potensi dalam negeri," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12).

1. Kunjungan wisman mencapai 13,62 juta

Imbas Perlambatan Ekonomi, Kunjungan Turis Tiongkok ke Indonesia TurunKepala BPS Suhariyanto memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Secara kumulatif, Januari–Oktober 2019, BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 13,62 juta kunjungan. Artinya, naik 2,85 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 13,25 juta kunjungan.

"Jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 8,25 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 3,47 juta kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 1,90 juta kunjungan," kata Suhariyanto.

Baca Juga: Kemenpar Gelar Sales Mission Demi Jaring Wisman Tiongkok

2. Kunjungan wisman sepanjang Oktober 2019 sebanyak 1,35 juta

Imbas Perlambatan Ekonomi, Kunjungan Turis Tiongkok ke Indonesia TurunFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Wayan Antara)

Sementara, kunjungan wisman sepanjang bulan Oktober 2019 tercatat 1,35 juta kunjungan. Suhariyanto menyebut, kunjungan tersebut menurun 3,28 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 1,4 juta kunjungan. 

Dari 1,35 juta kunjungan, wisman yang datang dari wilayah Asean memiliki persentase kenaikan paling tinggi dibanding Oktober 2018, yaitu sebesar 20,14 persen.

"Persentase penurunan hanya terjadi pada wisman yang datang dari wilayah Asia selain Asean, yaitu sebesar 14,10 persen," katanya.

Menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia pada Oktober 2019 paling banyak berasal dari negara Malaysia sebanyak 241,1 ribu kunjungan (17,80 persen), Tiongkok 160,4 ribu kunjungan (11,85 persen), Singapura 145,2 ribu kunjungan (10,72 persen), Australia 131,9 ribu kunjungan (9,74 persen), dan Timor Leste 92,0 ribu kunjungan (6,79 persen).

3. Kunjungan wisman terbanyak dari wilayah Asean

Imbas Perlambatan Ekonomi, Kunjungan Turis Tiongkok ke Indonesia TurunIlustrasi turis (Dok.IDN Times/Istimewa)

Secara kumulatif (Januari–Oktober 2019), wisman yang datang dari wilayah Asean memiliki persentase kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 17,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Suhariyanto menyebut, wilayah Asia selain Asean memiliki persentase penurunan paling besar, yaitu sebesar 10,28 persen.

Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama 2019 paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,58 juta kunjungan (18,94 persen), Tiongkok 1,77 juta kunjungan (13,01 persen), Singapura 1,55 juta kunjungan (11,38 persen), Australia 1,15 juta kunjungan (8,42 persen), dan Timor Leste 1,02 ribu kunjungan (7,48 persen).

Baca Juga: DPD RI Nilai Target 20 Juta Kunjungan Wisman pada 2019 Sulit Tercapai

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya