Jokowi Andalkan Investasi Genjot Ekonomi RI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin lagi menambah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di situasi saat ini. Oleh karena itu, menarik investasi ke dalam negeri bisa menjadi jawaban dari masalah tersebut.
"Artinya, kuncinya ada di investasi serta menciptakan peluang kerja sebanyak-banyaknya. Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat, karena sekarang ini hampir 10 juta pengangguran di negara kita, baik karena pandemik dan juga angkatan kerja baru," ujar Jokowi pada Pra-Rapat Kerja Kemendag 2021, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Ajakan Jokowi: Cintai Produk Dalam Negeri, Benci Produk Asing!
1. Perdagangan digital harus dikelola sebaik-baiknya
Selain mendatangkan investor baru, kata Jokowi, perdagangan digital juga harus dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya. Menurut dia, pemerintah harus menciptakan ekosistem e-commerce yang adil dan bermanfaat.
"Transformasi digital harus tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa. Indonesia tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil. Negara-negara lain banyak mengalami ini," katanya.
2. Perdagangan digital harus meningkatkan TKDN
Editor’s picks
Baca Juga: Pertamina Bakal Impor 113 Juta Barel BBM di 2021
Jokowi mengatakan, perdagangan digital juga harus meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Dia tidak ingin terus-terusan menambah impor.
Mantan Wali Kota Solo ini mengaku senang impor turun. Namun dia memberi catatan agar impor terhadap barang modal atau bahan baku mengalami penurunan.
"Ini selalu saya ulang-ulang. Komponen dalam negeri, komponen dalam negeri, produk dalam negeri. Harus didorong produksi dalam negeri, harus memberikan kemanfaatan bagi semua pihak terutama usaha kecil, usaha menengah dan para konsumen rumah tangga," ucap dia.
3. Transformasi digital jadi win-win solution
Menurut Jokowi, Indonesia bukan bangsa yang menyukai proteksionisme. Sebab, sejarah membuktikan proteksionisme justru merugikan.
"Tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia. Transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak," imbuh dia.
Baca Juga: Genjot Transformasi Digital, Jokowi: Jangan Hanya Untungkan Pihak Luar