Kasus COVID-19 Meningkat, Harga Emas Berjangka Turun 

Investor melakukan aksi ambil untung

Chicago, IDN Times - Emas berjangka turun pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis (25/6) pagi waktu Indonesia. Investor memutuskan menjual logam mulia bersama kelas aset lain, ketika kasus virus corona secara global naik yang memicu pelarian ke uang tunai.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun US$ 6,9 atau 0,39 persen menjadi ditutup pada US$ 1.775,10 per ounce.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Jatuh, Emas Antam Turun Drastis Rp18.000

1. Emas berjangka sempat naik sepekan kemarin

Kasus COVID-19 Meningkat, Harga Emas Berjangka Turun idn media

Emas berjangka naik US$ 15,60 atau 0,88 persen menjadi US$ 1.782,00 per ounce pada Selasa (23/6), setelah menguat US$ 13,40 atau 0,76 persen menjadi US$ 1.766,40 pada Senin (22/6). Sebelumnya, emas berjangka juga melonjak US$ 21,9 atau 1,27 persen menjadi US$ 1.753,00 akhir pekan lalu.

"Orang-orang hanya menuju uang tunai. Mereka mengurangi investasi dalam portofolio mereka," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di Global Investors AS, dikutip dari Antara.

“Ketika penghindaran risiko untuk hampir semuanya, Anda memiliki orang yang menjual emas. Mereka menjual sedikit dari segalanya (semua jenis aset) di seluruh papan," imbuhnya.

2. Harga emas naik 16 persen tahun ini

Kasus COVID-19 Meningkat, Harga Emas Berjangka Turun Ilustrasi emas batangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Meningkatnya kekhawatiran tentang percepatan pandemik virus corona yang membuat ekuitas global berjatuhan pada Rabu (24/6), sedikit membatasi penurunan emas. Meskipun sedikit mundur, harga emas telah naik lebih dari 16 persen tahun ini. Hal itu didukung oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral.

Logam yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

"Ekspektasi inflasi jangka panjang masih lemah dan memiliki ruang besar untuk naik," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

3. Emas menjadi aset safe haven

Kasus COVID-19 Meningkat, Harga Emas Berjangka Turun Ilustrasi emas, logam mulia (IDN Times/Sunariyah)

Menurut Daniel, emas sebagai aset safe haven bisa melihat lonjakan permintaan lebih lanjut.

"Ketika Anda memiliki suku bunga rendah dan kenaikan inflasi, itu berarti suku bunga riil ditekan dan itulah faktor yang mendorong harga emas lebih tinggi," katanya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 39,3 sen atau 2,18 persen, menjadi ditutup pada US$ 17,67 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$ 41,8 atau 4,94 persen, menjadi menetap pada US$ 804,6 per ounce.

Baca Juga: Harga Beli Emas Antam Kembali Turun, Saatnya Beli Emas!

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya