Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.id

Berawal dari hobi traveling! 

Jakarta, IDN Times - Bermula dari hobi traveling, Marianne Rumantir sukses membangun bisnis loyalitas pelanggan dan pemasaran, Member.id. Belum lama ini, Member.id mendapat suntikan pendanaan seri A senilai 1,1 juta dolar AS dari East Ventures dengan investasi strategis dari Traveloka.

Dana tersebut akan membantu Member.id dalam meningkatkan kemampuan pembuatan konten untuk mempercepat perusahaan dalam mencapai misinya. Member.id memiliki misi mengubah lanskap program loyalitas di Indonesia dan merealisasikan visi memengaruhi perilaku konsumen, dengan tujuan memberikan dampak positif bagi bisnis dan masyarakat.

IDN Times berkesempatan mewawancarai Marianne Rumantir secara eksklusif. Selain mengulik Member.id, Marianne juga berbagi tips untuk kamu yang akan memulai usaha. Simak, yuk!

Baca Juga: Member.id Disuntik US$1,1 Juta oleh East Ventures dan Traveloka

1. Bagaimana awal mula membangun bisnis Member.id?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idCEO Member.id Marianne Rumantir dan Managing Partner Member.id, Luna Maya dan Dimas Beck (Dok. Member.id)

Ini bermula dari hobi traveling. Dulu kebetulan saya lagi tinggal di luar negeri, pengen traveling tapi saya gak punya budget yang cukup. Setelah itu, saya mulai coba research bagaimana caranya traveling dengan murah atau travel for free gitu. Nah, ternyata banyak banget di luar sana para travel blogger nulis tentang travel hacking. Jadi travel hacking itu adalah the art of the points and miles, so you can travel for free. Akhirnya baru saya paham, ternyata bisa travel for free dengan menggunakan poin.

Lalu, saya mulai baca tiap hari tips dan triknya bagaimana. Saya mulai sadar ternyata selama ini saya ngumpulin poin banyak banget, dari kartu kredit, airlines, hotel dan segala macam. Akhirnya, saya mulai tuh pertama kali ngebook flight untuk  sekeluarga, travel ke suatu tempat dan semuanya naik business class dan saya gak bayar, cuma pakai poin.

Gara-gara pekerjaan saya ini akhirnya saya mulai menulis travel blog. Saya suka nulis memang orangnya. Jadi saya mulai nulis personal blog, saya share di Facebook dan dibaca teman-teman di Indonesia, di Australia. Ternyata banyak yang belum tahu tentang loyalty program atau rewards program. Jadi kurang ada market education-nya, banyak orang belum begitu tahu.

Akhirnya pada 2017, saya memutuskan balik ke Indonesia dan membangun Member.id, startup ini spesialis di loyalty program. Jadi kita advice company-company untuk bikin loyalty program, tetapi kita juga membuat solusi teknologinya, dari mobile app misalnya. Seiring berjalannya waktu kita mempunyai klien di bidang yang berbeda-beda dari FnB, dari hotel, retail, lumayan lah pelan-pelan. Misi kami sebenarnya ingin mencoba mengubah loyality landscape di Indonesia.

2. Apa kunci sukses program loyalitas ini?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idCEO Member.id Marianne Rumantir dan Managing Partner Member.id, Luna Maya (Dok. Member.id)

Menurut saya itu kunci suksesnya adalah I think knowing your customer ya, karena kan kalau loyality is about appreciate your most loyal customer. Jadi, kalau membuat suatu program harus benar-benar mengerti siapa audiensnya, siapa customer-nya, apa yang mereka sukai. Misalnya, behaviour customer sukanya shopping vouchers, berarti berikan reward berupa shopping vouchers, jangan voucher makan.

So, I think at the end of the day loyalty program itu yang pertama of course its about the product and services ya, kan we also become loyal to certain product and brand karena memang kita suka pasti barangnya atau kita suka servicenya. Tetapi, we to appreciate customer to they keep coming back adalah you make sure you reward them based on what they are attracted too gitu. Harus yang appealing buat mereka.

Kalau saat pandemik seperti ini, sekarang orang kayaknya lagi butuh duit. Jadi reward yang disukai konsumen biasanya yang paling cepat ya, kalau bisa dikasih saldo seperti e-money.

Baca Juga: Kisah Sukses CEO Gelora.id, Mencari Cuan dari Keringat di Lapangan

3. Apa tantangan terberat saat membangun Member.id?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idCEO Member.id Marianne Rumantir dan Managing Partner Member.id, Luna Maya (Dok. Member.id)

Tantangannya adalah memperkenalkan konsep. Konsepnya that this can be a big return of investment-lah ya kalau orang memang invest di loyalty program. Nah tantangannya ya itu mengenalkan konsep itu dan make sure that this company actually have trust in us ya untuk appoint kita sebagi konsultannya atau sebagai orang yang menyediakan teknologinya.

Menurut saya memang banyak sekali teknologi company di luar sana yang menyediakan solusi teknologi serupa. Namun, mereka sebenarnya punya segmennya masing-masing. Ada yang fokusnya solusinya di UKM, ada yang fokus middle market to upper segment, ada juga yang fokusnya cuma mal doang.

4. Selama pandemik kemarin, bagaimana dampaknya terhadap Member.id?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idIlustrasi pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Pasti lah ada dampak, apalagi waktu awal-awal pandemik itu banyak klien kami yang sangat terdampak seperti hotel, restoran, dan retail yang harus tutup. Itu saya stres pas bulan Maret-April tahun lalu. But I think the first human itu lebih ke oke how do react dulu gitu. Tapi saya pikir kita juga harus ada solusi.

Nah, untungnya kami ada semacam shifting dari sisi target market. Jadi yang tadinya target market kita sangat besar FnB business dan di hotel, akhirnya berlalih ke marketplace, online shop, atau delivery services. Kami shifting ke sana karena mereka butuh loyalty program.

Kalau sekarang kami lagi exited dengan Travel Secret yang juga berhubungan dengan loyalty program. Selama pandemik ini justru sebetulnya kita banyak kesempatan untuk buat konten yang mengeksplor tempat wisata dekat rumah, gak perlu naik pesawat. Ternyata traffic-nya malah jadi naik, itu membuka potensi bahwa kita bisa create more content hanya dengan menggunakan apa yang kita punya.

Visi Member.id kan to influence customer behaviour, menjadi orang yang lebih positif. Sementara, visi Travel Secrets juga sebetulnya sama, to influence people behaviour by telling insipiring stories. Dengan visi yang sama ini, akhirnya kami kombinasikan saja.

5. Terkait Travel Secret, gimana ceritanya sampai bisa gabung dan melahirkan TS Media?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idKomodo di Pulau Komodo. IDN Times/Hana Adi Perdana

Jadi Travel Secret itu sebetulnya lebih ke berubah menjadi TS Media. Awalnya ini cuma proyek hobi, iseng-iseng doang saya dengan Luna Maya. Kami dari dulu memang suka travel bareng, cuma gak pernah didokumentasikan. Lalu dia kasih ide, kenapa gak kolaborasi saja bikin vlog YouTube. Saya punya banyak tips tentang travel sampai akhirnya berkembang sampai sekarang.

Semenjak pandemik ini, sekarang habbit orang berubah, behaviour-nya berubah. Mungkin yang dulu behaviour-nya suka travel eksplor kemana-mana, sekarang berubah ke lifestyle seperti olahraga. Akhirnya kami mulai bikin konten gak cuma travel aja, tetapi ada sports, hobi, kuliner, atau eksplor tentang makanan.

Kami membuat program-program baru di mana kita juga mengajak teman-teman kita dan talent lain menjadi host program.

6. Adakah target jangka pendek dan jangka panjang untuk member.id?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idIDN Times/Sunariyah

Member.id kan ada dua tipe bisnis, ya. Mungkin dari sisi solusi technology and consulting of course targetnya adalah apa yang kita provide bisa lebih big scale, gak cuma di dalam negeri tapi di luar negeri. Kalau untuk media company si TS Media ini, dalam satu tahun kami mau launching beberapa program. Di antaranya program sports, program hobi, program cullinary, program tentang relationship, juga program tentang travel untuk millennial. Jadi mungkin kita mau memperbanyak itu dulu tahun ini, semoga ke depannya juga bisa masuk ke lebih banyak channel lagi.

7. Adakah tips untuk teman-teman yang baru mulai usaha agar dilirik investor?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idIlustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

Tipsnya I think first of all you need to know what their market. Karena ngapain invest waktu, tenaga, uang kalau tidak ada market and you have to make sure also the market is available untuk dibesarkan.

Jadi kalau misalnya kamu cuma lihat market di satu area saja tetapi gak dibesarkan, gak bisa di-scale up, harus dipikir ulang. Karena I think everybody can create whatever business they want, hanya tergantung mereka mau ambil jalur yang mana. Kalau mau ambil jalur sebagai startup harus yang scalable dan marketnya bisa lebih besar.

Menurut saya yang penting itu idenya apa dulu, karena menurut saya bisnis itu gak gampang. Saat ini kita lihat di online marketplaces itu banyak orang jualan dari rumah, mulai jualan kue atau masker. Itu saja menurut saya sudah hebat banget, dan itu bisa dibilang mulai bisnis.

Jadi it really depends what you want to do, mulai dari kecil aja dulu. Kalau memang ternyata banyak yang suka, banyak yang minat, banyak yang beli, ya sudah start.

8. Bener gak sih kalau mau dapat investor atau usaha lancar harus terkenal dulu?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Gak lah. Sekarang ini ada banyak sekali platform media sosial. Itu dapat dimanfaatkan. Dulu mungkin hanya ada Facebook, Twitter, lalu sekarang Instagram, YouTube, TikTok, banyak sekali. Buktinya sekarang kita tahu ada banyak banget selegram, itu kan celebrity yang beken berdasarkan Instagram and anything on social media. Awalnya mereka gak beken loh, mereka juga bukan siapa-siapa, gak pernah di TV, gak pernah di majalah dan gak pernah ada di media.

Coba pikirkan, targetmu itu apa? Kalau sekadar followers, sepertinya itu very short term ya. Kalau memang ingin membuat suatu konten, make sure juga kontennya memang bakal jadinsuatu cerita yang bisa inspire orang, bisa bantu edukasi orang. Jadi make sure kontennya itu memang ada maknanya lah.

9. Adakah tips untuk para pengusaha atau UMKM terdampak pandemik untuk mempertahankan usaha?

Kisah Marianne Rumantir Bangun Bisnis Loyalitas Pelanggan di Member.idPekerja memproduksi sepatu Tori berbahan kain tenun di Ruang Produksi Terampil Sejahtera, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Saat pandemik ini memang banyak yang akhirnya sukses karena melihat peluang, namun ada juga yang akhirnya harus menutup bisnisnya karena udah gak ada jalan. Menurut saya, untuk survive yang pertama harus dilihat adalah keadaan masing-masing.

Apakah cash flow-nya cukup, apakah produk atau jasa kamu tawarkan itu masih banyak peminatnya, apakah behaviour orang berubah saat pandemik ini. Kalau usahamu masih ada peminatnya, ya kamu harus manage cash flow-nya dengan baik. Jangan sampai nombok sampai akhirnya tutup.

Alternatif lain coba ganti strategi bisnisnya. Mungkin yang tadinya kamu tawarin lets say jualan bakso, eh ternyata bakso udah gak ada yang mau, ya sudah jual kopi atau martabak, ternyata peminat martabak lebih banyak. Jadi, make sure you also read the market. Marketnya masih ada yang mau beli atau gak, karena ngapain mempertahankan sesuatu kalau udah gak ada yang minat?

Baca Juga: 3 Kisah Sukses Perempuan yang Berhasil Tingkatkan Bisnisnya di TikTok

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya