Kuartal I 2019, Bank Sampoerna Catat Laba Bersih Rp25 Miliar

Pendapatan bunga bersih meningkat 7 persen

Jakarta, IDN Times - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatat pertumbuhan laba bersih perseroan kuartal pertama tahun 2019 sebesar Rp25 miliar. Laba bersih tumbuh sebesar 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14 miliar.

1. Pendapatan bunga bersih meningkat 7 persen

Kuartal I 2019, Bank Sampoerna Catat Laba Bersih Rp25 MiliarIDN Times/Reza Iqbal

Pertumbuhan laba Bank Sampoerna secara year on year (yoy) terutama ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income). Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 7 persen dari Rp150 miliar pada kuartal pertama 2018 menjadi Rp161 miliar pada periode yang sama tahun ini. Direktur Utama Bank Sampoerna, Ali Rukmijah optimis melihat pertumbuhan yang sangat positif di awal tahun 2019.

“Bank Sampoerna telah merapikan manajemen risiko yang prudent dan mengadopsi best practice global dalam pengelolaan manajemen risiko. Bank Sampoerna akan mampu secara konsisten mengelola pertumbuhan,” kata Ali seperti dikutip dari infobanknews.com, Rabu (15/5).

Baca Juga: Menilik Pameran Indonesia Bermusik di House of Sampoerna, ke Sini Yuk!

2. Beban operasional ditekan hingga 5 persen

Kuartal I 2019, Bank Sampoerna Catat Laba Bersih Rp25 MiliarIDN Times/Reza Iqbal

Selain itu, kata Ali, faktor efisiensi operasional juga berpengaruh. Di tengah pertumbuhan yang dibukukan, beban operasional pada kuartal pertama tahun 2019 dapat ditekan menjadi sebesar Rp131 miliar, menurun 5 persen dibandingkan yang dibukukan pada periode yang sama pada 2018.

“Secara konsisten, kami mencermati dinamika perkembangan bisnis yang terjadi saat ini. Posisi permodalan yang kuat, kecukupan likuiditas dan kualitas kredit yang sehat merupakan faktor utama bagi pertumbuhan bisnis ke depannya,” tambah Ali.

3. 68 persen pinjaman disalurkan pada sektor UMKM

Kuartal I 2019, Bank Sampoerna Catat Laba Bersih Rp25 MiliarIDN Times/Reza Iqbal

Ali menjelaskan, jumlah pinjaman per akhir Maret 2019 tercatat sebesar Rp7,7 triliun atau naik 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp6,4 triliun. Sesuai dengan visi dan misi dari Bank Sampoerna untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dari keseluruhan portofolio pinjaman yang disalurkan pada Maret 2019 ini, sekitar 68 persen disalurkan pada sektor ini.

Pada saat yang sama, Bank Sampoerna berhasil membukukan pencapaian penghimpunan dana pihak ketiga per 31 Maret 2019 sebesar Rp8,5 triliun, meningkat dibandingkan yang dicapai 1 tahun sebelumnya sebesar Rp7,3 triliun.

4. CASA ratio meningkat 16 persen

Kuartal I 2019, Bank Sampoerna Catat Laba Bersih Rp25 MiliarIDN Times/Reza Iqbal

Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), peningkatan dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Rekening giro pada Bank Sampoerna tercatat membukukan pertumbuhan yoy sebesar 41 persen menjadi Rp487 miliar, sedangkan tabungan tumbuh 23 persen yoy menjadi Rp863
miliar.

Jumlah deposito juga mengalami kenaikan yang baik sebesar 15 persen yoy menjadi Rp7,2 triliun. Hal ini berdampak pada peningkatan pada CASA ratio ke tingkat 16 persen dibandingkan dengan 14 persen pada satu tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penyaluran pinjaman dan penghimpunan DPK yang seimbang menjadikan rasio pinjaman terhadap total simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) tetap terjaga dengan baik. LDR per akhir Maret 2019 terjaga di level 90,53 persen. Angka ini tidak terlalu jauh berbeda dari yang tercatat per Maret 2018 sebesar 87,57 persen.

Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional, Sampoerna University Ajak Millennials Jadi Guru

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya