Lewat Progam Pengentasan Kemiskinan Desa, Amartha Raih Penghargaan

Pendapatan mitra Amartha naik 59,5 persen

Jakarta, IDN Times - Amartha, perusahaan fintech peer-to-peer lending menerima penghargaan dalam pengentasan kemiskinan. Sebagai perusahaan jasa keuangan, Amartha dinilai berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Amartha menjadi satu-satunya perusahaan fintech dari Asia Tenggara yang terpilih sebagai finalis bersama 11 negara berkembang lainnya dari seluruh dunia. Terhitung ada tiga perusahaan fintech dari India, Meksiko dan Somalia/Peru yang menjadi pesaing Amartha pada kategori Jasa Keuangan.

1. Penghargaan bertujuan untuk mengidentifikasi perusahaan yang masuk kategori GSIV

Lewat Progam Pengentasan Kemiskinan Desa, Amartha Raih PenghargaanDok.IDN Times/Istimewa

Penghargaan yang diprakarsai oleh UNDP, EPFL, Orange dan SAP ini bertujuan untuk mengidentifikasi perusahaan yang masuk dalam kategori Growth Stage Impact Ventures (GSIV). Fokusnya tidak hanya pada pelanggan, tetapi juga menyediakan produk dan layanan yang akan membantu masyarakat mencapai potensi pengembangan manusia.

“Melalui kemitraan kami dengan EPFL, SAP dan Orange, dan dukungan dari sektor swasta, PBB dan komunitas pembangunan yang lebih luas, kami dapat mengidentifikasi pengusaha-pengusaha terbaik dengan model bisnis yang solid dan memiliki dampak sosial. Mereka menunjukkan banyak kasus bisnis untuk SDG, bahkan dalam konteks yang paling sulit,” kata Direktur UNDP, Maria Luisa Silva dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/10).

2. Pendapatan mitra Amartha naik 59,5 persen

Lewat Progam Pengentasan Kemiskinan Desa, Amartha Raih Penghargaandok.IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, SDG Finance Geneva Summit 2019 telah berhasil mengumpulkan 119 proposal program SDGs mengenai akses kesehatan, energi iklim, dan jasa keuangan, dari perusahaan yang minimal telah mendapatkan pendanaan Series A di 40 negara berkembang dari seluruh dunia.  

Amartha Fintek terpilih sebagai fintech peer-to-peer lending terbaik di Asia Tenggara karena telah berhasil menurunkan angka kemiskinan perempuan desa mitranya hingga 22 persen dalam dua tahun terakhir, lebih cepat dari penurunan angka kemiskinan nasional.

Data dari Social Accountability Responsibility (SAR) 2018 menyebutkan Amartha telah berhasil membawa pendapatan mitranya sebesar 59,5 persen, naik dari Rp 4,2 juta per bulan pada tahun lalu, menjadi Rp 6,7 juta per bulan.

Baca Juga: Manfaatkan Keberadaan Fintech untuk Gaya Hidup yang Lebih Praktis 

3. Amartha memperluas jangkauan pelayanan ke luar Jawa

Lewat Progam Pengentasan Kemiskinan Desa, Amartha Raih PenghargaanDok.IDN Times/Istimewa

Penurunan angka kemiskinan tersebut dibantu oleh program kesehatan Amartha, yang berhasil mendistribusikan 7.039 pasang kacamata. Itu untuk membantu 33 persen penerimanya merasakan peningkatan produktivitas sebanyak 4 jam per hari.

“Penghargaan ini menjadi motivasi Amartha untuk bekerja lebih keras lagi dalam memberikan layanan dan pendampingan untuk mensejahterakan perempuan tangguh para mitra Amartha yang berada dipesedaan Indonesia,” terang CEO dan Founder Amartha Fintek, Andi Taufan Garuda Putra.

Amartha saat ini sudah memperluas jangkauan pelayanan ke luar Jawa, dimulai dengan Sulawesi. Secara serentak pada September lalu, Amartha telah hadir di 12 Kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dan akan terus bertambah.

4. Amartha Fintek sebagai lembaga keuangan mikro

Lewat Progam Pengentasan Kemiskinan Desa, Amartha Raih Penghargaandok.IDN Times/Istimewa

PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha didirikan pada tahun 2010 sebagai Lembaga Keuangan Mikro. Pada tahun 2016 Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial terpercaya yang kini telah memiliki izin usaha di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Amartha memiliki visi untuk mewujudkan kesejahteraan merata bagi Indonesia. Dimulai dengan layanan peer to peer lending, Amartha menghubungkan pendana di kota dengan para perempuan pelaku usaha mikro di desa melalui teknologi.

Amartha memberikan akses, layanan dan edukasi keuangan kepada perempuan perempuan tangguh pengusaha mikro yang merupakan penggerak ekonomi bangsa. Lebih dari 1,42 triliun rupiah modal usaha dari pendana telah Amartha salurkan kepada lebih dari 300 ribu mitra usaha perempuan di Indonesia.

Pendana Amartha pun mendapatkan keamanan dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, meraih keuntungan hingga 15 persen per tahun, dan menciptakan dampak sosial yang nyata di masyarakat.

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Transaksi, Amartha Luncurkan Layanan Dana Lender

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya