Lippo Kabur karena OVO Bakar Duit, Karaniya: Revenue Kami Naik, kok!

Lippo Group menjual dua pertiga saham OVO

Jakarta, IDN Times - Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra menilai peralihan kepemilikan saham adalah hal biasa. Menurut dia, pihaknya tengah membuka peluang mitra baru untuk mendukung OVO. 

"Saya juga kan punya startup Bareksa. Itu proses wajar (peralihan kepemilikan saham). Yang namanya founder, prosesnya begitu cepat," kata Karaniya saat ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).

1. OVO butuh berekspansi

Lippo Kabur karena OVO Bakar Duit, Karaniya: Revenue Kami Naik, kok!Ilustrasi cashback e-wallet (IDN Times/Indiana Malia)

Menurut Karaniya, pihaknya mengundang investor baru karena butuh capital dan teknologi. Dengan demikian, kepemilikan saham jadi berkurang.

"Ini bukan karena (Lippo Group) gak setuju. Tapi ada kebutuhan ekspansi," ungkapnya.

Baca Juga: Lippo Jual Saham OVO, INDEF: Strategi Bakar Uang Turun Seiring Resesi

2. Revenue OVO disebut naik 19 kali lipat

Lippo Kabur karena OVO Bakar Duit, Karaniya: Revenue Kami Naik, kok!Cashback 30% dari OVO di acara "Boballicious" di Surabaya. IDN Times/Naufal Al Rahman

Dia juga menampik kaburnya Lippo Group dari saham OVO lantaran bakar uang. Sebab, kata dia, pertumbuhan OVO besar sekali. Secara year on year, jumlah monthly active user (MAU) naik 12 kali, jumlah total purchased value (TPV) naik 19 kali, dan total stored value (SV) atau dana yang disimpan di e-wallet OVO naik 7-8 kali.

"Ini data Oktober secara year on year. Revenue kami juga bertumbuh hampir 19 kali. Kalau ini dibilang bakar duit, ya gak dong," kata dia.

3. Lippo Group menjual dua pertiga saham OVO

Lippo Kabur karena OVO Bakar Duit, Karaniya: Revenue Kami Naik, kok!IDN Times / Auriga Agustina

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady menyebutkan pihaknya menjual dua pertiga saham perusahaan dompet digital OVO.

"Bukan melepas, kami menjual sebagian. Sekarang (saham) kami mungkin tinggal 30 persen. Dua per tiganya kami jual," kata Mochtar Riady seperti dikutip dari Antara, Kamis (28/11).

Mochtar mengungkapkan alasan Lippo Group sebagai pemegang saham utama OVO menjual dua pertiga kepemilikan saham tersebut karena tidak kuat memasok dana atau "bakar uang" dengan layanan gratis, diskon hingga "cash back" yang diberikan OVO.

Sejak 2017 mendapatkan lisensi uang elektronik (e-wallet), OVO telah aktif memberikan promosi diskon dan "cash back" untuk menjaring pengguna. OVO bahkan disebut-sebut menjadi penantang Gopay di pasar uang elektronik.

"Alasannya terus bakar uang, bagaimana kami kuat?" kata Mochtar.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb 

Baca Juga: Gak Kuat Bakar Uang, Lippo: Kami Buka Peluang Mitra Baru OVO

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya