Lonjakan Kasus COVID-19 Picu Kenaikan Harga Emas hingga US$13,40 

Investor berlindung pada logam safe-haven

Chicago, IDN Times - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Investor berlindung pada logam safe-haven setelah kenaikan kasus COVID-19 mengurangi harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik tajam US$13,40 atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada US$1.766,40 per ounce.

1. Harga emas berjangka naik 1,27 persen

Lonjakan Kasus COVID-19 Picu Kenaikan Harga Emas hingga US$13,40 Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Harga emas berjangka melonjak US$21,9 atau 1,27 persen menjadi US$1.753,00 per ounce pada perdagangan Jumat (19/6), rebound dari kerugian selama dua hari berturut-turut sebelumnya.

"Ada beberapa pelarian menuju aset aman emas," kata Ahli Senior Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/6).

Menurut Bob, peningkatan kasus virus corona secara global telah menyebabkan harga emas menembus level US$1.750. "Jika kita tutup di atas US$1.765 hari ini, level US$1.800 tidak terlalu jauh," katanya.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Jatuh, Emas Antam Turun Drastis Rp18.000

2. Emas jadi aset aman di tengah pandemik COVID-19

Lonjakan Kasus COVID-19 Picu Kenaikan Harga Emas hingga US$13,40 Pramuniaga menata perhiasan emas di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (9/6/2020). Pengusaha emas setempat mengaku, harga emas yang kini fluktuatif cenderung turun dengan kisaran Rp20.000 per gram membuat permintaan perhiasan emas meningkat 50 persen. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Emas menjadi tempat yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi. Emas mendapat dorongan (kenaikan harga) setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu melaporkan kenaikan rekor infeksi global, dengan peningkatan terbesar di Amerika Utara dan Selatan.

Dua pejabat Federal Reserve (Fed) AS pada Jumat (19/6) memperingatkan tingkat pengangguran bisa naik lagi jika pandemik tidak dikendalikan. Bank-bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah stimulus agresif dan mempertahankan suku bunga rendah selama krisis.

"Tampaknya ada beberapa peningkatan dalam ekspektasi inflasi yang mendorong suku bunga riil lebih rendah dan memberikan beberapa dukungan kepada harga emas," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

3. Indeks dolar AS yang jatuh mendukung nilai emas

Lonjakan Kasus COVID-19 Picu Kenaikan Harga Emas hingga US$13,40 Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil. Selain itu, indeks dolar AS yang jatuh pada Senin (22/6) juga memberikan dukungan terhadap emas. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,5 persen pada 97,15, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 5,5 sen atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada US$ 17,902 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$16,4 atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada US$843,7 AS per ounce.

Baca Juga: Biar Gak Ketipu, Begini Lho Cara Cek Emas Asli dan Palsu!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya