Erick Umumkan Holding IBC Terbentuk, RI Menatap Era Kendaraan Listrik

Indonesia membidik Tiongkok, Jepang, Korsel, AS, dan Eropa

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengumumkan terbentuknya Indonesia Battery Corporation (IBC). Indonesia pun kian dekat memasuki era kendaraan listrik.

"Alhamdulillah apa yang kita jalankan ini terbukti kalau mau kita kompak ini bisa terbukti. Apalagi kita dikasih anugerah luar biasa, kekayaan nikel 24 persen di dunia ini dan tentunya dengan ada EV (electric vehicle) battery ini buat indonesia lebih bersahabat dengan green, ekonomi hijau," kata Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian IBC secara virtual, Jumat (26/3/2021).

IBC saat ini tengah melakukan penjajakan kepada beberapa perusahaan global yang bergerak di industri baterai EV. Di antaranya Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa.

"Kita terbuka untuk bekerja sama dengan siapa pun. Hanya saja harus memenuhi tiga kriteria, yakni mendatangkan investasi pada sepanjang rantai nilai, membawa teknologi, dan pasar regional atau global. Tiga syarat itu penting agar seluruh rantai nilai di industri EV battery ini dapat dibangun secara terintegrasi melalui sinergi yang strategis,” tambah dia.

Baca Juga: Holding Industri Baterai Ditargetkan Terbentuk Semester 1 2021 

1. Indonesia berpotensi signifikan mengembangkan ekosistem industri kendaraan dan baterai listrik

Erick Umumkan Holding IBC Terbentuk, RI Menatap Era Kendaraan Listriktheverge.com

Menurut Erick, Indonesia memiliki potensi signifikan untuk mengembangkan ekosistem industri kendaraan bermotor listrik dan baterai listrik. Di sektor hulu, Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar di dunia dengan porsi cadangan sebesar 24 persen dari total cadangan nikel dunia. Di sektor hilir, Indonesia berpotensi memiliki pangsa pasar produksi dan penjualan kendaraan jenis bermotor roda dua dan empat yang sangat besar.

"Ada potensi 8,8 juta unit untuk kendaraan roda dua dan 2 juta unit untuk kendaraan roda empat pada tahun 2025. Dengan keunggulan rantai pasokan yang kompetitif, setidaknya 35 persen komponen EV bisa berasal dari lokal," ucap Erick.

Baca Juga: Pertamina dan 3 BUMN Keroyokan Garap Pabrik Baterai Mobil Listrik

2. IBC jadi strategi maksimalkan potensi sumber daya mineral

Erick Umumkan Holding IBC Terbentuk, RI Menatap Era Kendaraan ListrikIlustrasi harta kekayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Erick mengatakan pembentukan IBC merupakan strategi pemerintah untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Indonesia. Pemerintah ingin menciptakan nilai tambah ekonomi dalam industri pertambangan dan energi, terutama nikel yang menjadi bahan utama baterai EV, mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik, dan memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Selain itu, investasi skala besar seperti ini akan membuka banyak lapangan kerja, khususnya untuk generasi muda kita, ” ujarnya.

3. Kerja sama dengan pihak ketiga juga akan dilakukan

Erick Umumkan Holding IBC Terbentuk, RI Menatap Era Kendaraan ListrikLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Erick melanjutkan, perusahaan juga akan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang menguasai teknologi dan pasar global. Hal itu untuk membentuk entitas patungan di sepanjang rantai nilai industri EV battery.

"Di antaranya dari pengolahan nikel, material precursor dan katoda, hingga battery cell, pack, energy storage system (ESS), dan recycling," kata Erick.

Baca Juga: RI Negara Pertama yang Kelola Baterai Kendaraan Listrik dari Tambang

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya