Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Positif Usai Pertemuan Jokowi-Prabowo 

Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi

Jakarta, IDN Times– Pertemuan antara Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dengan Prabowo Subianto dinilai akan memberikan sentimen positif terhadap pasar terutama kepada nilai tukar (kurs) rupiah.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pertemuan tersebut menjawab pertanyaan pasar mengenai rekonsiliasi setelah Pilpres 2019.

“Pertemuan yang positif tersebut tentu memberikan sentimen positif ke Rupiah,” kata Ariston seperti dikutip dari infobanknews, Minggu (14/7).

1. Suku bunga acuan The Fed memengaruhi kurs rupiah

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Positif Usai Pertemuan Jokowi-Prabowo IDN Times/Doc.Istimewa

Walaupun demikian, kata Ariston, ada faktor lain yang masih membayangi pergerakan kurs rupiah dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya ruang penurunan suku bunga acuan The Fed dalam bulan ini.

“Tapi masih ada isu besar yang lebih diperhatikan pasar seperti isu pemangkasan suku bunga acuan AS, serta isu current account deficit Indonesia,” ungkapnya.

2. Rupiah menguat 4 poin

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Positif Usai Pertemuan Jokowi-Prabowo ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Jumat (12/7) lalu menempatkan rupiah berada pada level Rp14.085/US$ atau tercatat menguat 4 poin atau 0,03 persen dari posisi Rp14.089 pada Kamis (11/7).

Baca Juga: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jadi Sinyal Positif Bagi Dunia Usaha

3. Jokowi mengajak Prabowo menjajal MRT

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Positif Usai Pertemuan Jokowi-Prabowo Twitter.com/pramonoanung

Pada Sabtu (13/7) Prabowo Subianto yang merupakan mantan rival Jokowi di Pilpres akhirnya melakukan pertemuan secara langsung setelah Pemilu 2019 usai. Pertemuan tersebut juga terlihat berbeda karena dilangsungkan di kawasan moda transporasi raya (MRT).

Setelah menikmati perjalanan menggunakan MRT, Jokowi dan Prabowo melanjutkan makan siang di restoran kawasan FX Sudirman.

Jokowi mengatakan, pertemuan ini sesungguhnya sudah direncanakan sejak lama. Namun karena kesibukan kedua belah pihak, pertemuan ini baru dilakukan hari ini.

"Yang sebetulnya ini sudah kita rencanakan lama tetapi Pak Prabowo juga sibuk. Sering mondar-mandir ke luar negeri, saya juga begitu. Perga pergi dari jakarta ke daerah dan ada juga yang keluar. Sehingga pertemuan yang telah lama kita rencanakan belum bisa terlaksana dan Alhamdullilah pada pagi hari ini kita bisa bertemu dan mencoba MRT karena saya tahu Pak Prabowo belum pernah coba MRT," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengatakan setelah kompetisi dalam pemilihan presiden, silaturahmi antara dirinya dan Prabowo sudah dimulai kembali sejak pagi ini.

"Saya sangat berterima kasih atas pengaturan sehingga kami bisa bertemu dengan Pak Prabowo," kata Jokowi.

4. Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Positif Usai Pertemuan Jokowi-Prabowo ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

“Ada yang bertanya mengapa Prabowo belum mengucapkan selamat ke Jokowi karena Presiden 2019-2024. Saya katakan bagaimana pun ada eweuh pakweuh. Jadi, saya ucapkan selamat langsung dengan tatap muka,” kata Prabowo.

Prabowo yang memakai kemeja putih selaras dengan Jokowi, mengatakan bahkwa keduanya selalu menjaga hubungan baik. Dalam kompetisi yang telah dilewati, Prabowo menilai wajar jika satu sama lain mengkritik. Baginya, itu adalah bagian dari tuntutan demokrasi.

“Jadi, kalau kita kadang-kadang bersaing, kadang-kadang saling mengkritik, itu tuntutan politik, tuntutan demokrasi. Tetapi sesudah berkompetisi, bertarung dan keras, kami tetap keluarga besar RI Kita sama-sama anak bangsa, sama-sama patriot, sama-sama berbuat yang terbaik untuk bangsa Indonesia,” ujar Prabowo.

“Selamat bekerja, Pak Jokowi! Inilah demokrasi, Pak. Kita disuruh-suruh. Saya juga ucapkan rambutnya tambah putih. Saudara-saudara, menjadi Presiden mengabdi, jadi masalah yang beliau pikul besar, kami siap membantu apabila diperlukan untuk kepentingan rakyat. Tapi, minta maaf Pak kalau kami mengkritik sekali-kali. Demokrasi kan butuh juga check and balances,” sambungnya.

Baca Juga: Mengingat 4 Pertemuan Jokowi dan Prabowo Sebelum di MRT Jakarta

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya