Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah, Ini Faktornya

Pengangguran di Amerika Serikat diklaim turun

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah 5 poin pada perdagangan sore ini, Jumat (23/4/2021). Rupiah berada di posisi Rp14.525.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pada perdagangan minggu depan rupiah akan bergerak fluktuatif dan masih akan ditutup melemah.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi, namun ditutup melemah di rentang Rp14.510-Rp14.550," kata Ibrahim, Jumat.

Baca Juga: Ada Angin Segar, Rupiah Dibuka Menguat Pagi Ini

1. Penguatan dolar terhadap mata uang lainnya

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah, Ini FaktornyaIlustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pelemahan rupiah terdorong penguatan nulai tukar dolar terhadap mata uang lainnya. Mata uang terkurung dalam kisaran perdagangan yang sempit, karena investor menunggu pertemuan Federal Reserve AS pada minggu berikutnya.

Di sisi lain, penguatan dolar didukung imbal hasil Treasury 10-tahun yang turun karena investor menimbang laporan Presiden Amerika Joe Biden hampir dapat menggandakan pajak atas capital gain menjadi 39,6 persen, bagi mereka yang berpenghasilan lebih dari 1 juta dolar AS setahun.

Hal ini akan mendanai sekitar 1 triliun dolar AS dalam perawatan anak, universal pra-pendidikan taman kanak-kanak, dan cuti berbayar untuk pekerja.

2. Pengangguran di AS diklaim turun

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah, Ini FaktornyaIlustrasi Dollar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Klaim pengangguran awal AS diklaim mencapai level terendah 13 bulan di angka 547 ribu selama seminggu terakhir, telah mendorong rupiah bergerak lebih perkasa. Faktor lain juga datang dari Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde, yang memperingatkan ekspektasi pengurangan pembelian obligasi terlalu dini karena ECB menyerahkan keputusan kebijakannya pada Kamis lalu.

Meskipun prospek yang membaik dan tingkat vaksinasi COVID-19 yang meningkat terus meningkatkan sentimen investor, investor mengurangi ekspektasi untuk penarikan kebijakan pelonggaran moneter, setelah Lagarde menegaskan kembali bahwa pembicaraan tentang penghentian pembelian obligasi darurat terlalu dini.

3. Faktor internal pelemahan rupiah

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah, Ini FaktornyaIlustrasi ambil uang di Bank (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Dari sisi internal, pelemahan rupiah didorong hasil penelitian lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) dan Standard and Poor’s (S&P). Lembaga tersebut menyatakan Indonesia masih bisa mempertahankan peringkat kredit Indonesia, dan ini menunjukkan pemulihan ekonomi dalam negeri tetap sesuai jalur.

Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat Indonesia tetap pada posisi BBB+ outlook stable, sedangkan Standard and Poor’s (S&P) pada BBB outlook negatif. Keputusan R&I dan S&P ini memberikan konfimasi bahwa langkah penanganan pandemik COVID-19 dan pemulihan ekonomi di Indonesia berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.530 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya