Pascauji Coba Tarif GO-JEK, Permintaan Go-Ride Menurun

Subsidi akan mengancam keberlangsungan industri

Jakarta, IDN Times - Go-Jek telah melakukan uji coba tarif untuk Go-Ride di 5 kota sesuai pedoman tarif Kepmenhub No. 348/2019 pada 1 Mei 2019.

"Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi selama tiga hari pertama pemberlakuan tarif uji coba, kami melihat adanya penurunan permintaan (order) GO-RIDE yang cukup signifikan sehingga berdampak pada penghasilan mitra driver kami," ungkap Chief Corporate Affairs Go-Jek, Nila Marita.

1. Uji tarif tetap dilakukan

Pascauji Coba Tarif GO-JEK, Permintaan Go-Ride MenurunIDN Times/Daruwaskita

Namun demikian, kata Nila, GOJEK akan terus melanjutkan penggunaan tarif uji coba layanan GO-RIDE. Dalam penerapan tarif uji coba tersebur, pihaknya tetap melakukan berbagai program promosi (diskon tarif) kepada konsumen.

"Hal ini baik untuk jangka pendek, namun tidak baik untuk keberlangsungan usaha secara jangka menengah dan panjang," ungkapnya.

2. Subsidi akan mengancam keberlangsungan industri

Pascauji Coba Tarif GO-JEK, Permintaan Go-Ride MenurunIDN Times/istimewa

Menurut dia, subsidi berlebihan untuk promosi (diskon tarif) memberikan kesan harga murah. Namun, hal ini semu karena promosi tidak dapat berlaku permanen.

"Dalam jangka panjang, subsidi berlebihan akan mengancam keberlangsungan industri, menciptakan monopoli dan menurunkan kualitas layanan dari industri itu sendiri," kata Nila.

Baca Juga: Go-Jek Jadi Startup Decacorn Pertama Indonesia

3. Pendapatan mitra pengemudi terancam

Pascauji Coba Tarif GO-JEK, Permintaan Go-Ride Menurungo-jek.com

Nila mengungkapkan, ancaman terhadap keberlangsungan industri dapat mengakibatkan hilangnya peluang pendapatan bagi para mitra driver.

"GOJEK ingin menjaga keberlangsungan industri ini, agar mitra driver kami terus mendapatkan sumber penghasilan yang berkelanjutan, serta para konsumen terus dapat menikmati layanan aman, nyaman dan berkualitas," kata Nila.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melaporkan perkembangan terkait uji coba tarif kepada pemerintah untuk dapat saling memberikan dan menerima masukan.

"Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan industri yang sehat, sehingga dapat terus mempermudah hidup konsumen serta menjaga pendapatan dan kesejahteraan driver yang berkesinambungan," ungkapnya.

Baca Juga: Nadiem: Pengguna Aktif Gojek 1,5 Kali Lipat dari Kompetitor

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya