Pekan Depan, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Terus Menguat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah pada pekan depan diprediksi menguat karena program stimulus tak terbatas akan disetujui DPR. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, nilai tukar rupiah pekan depan berkisar antara 15.900-16.250.
Jumat sore (27/3), rupiah ditutup di level Rp16.140 per dolar AS atau menguat 165 poin. Rupiah sempat terperosok hingga nyaris menyentuh angka Rp17.000 per dolar AS pada perdagangan di awal pekan, sehingga Bank Indonesia harus terjun untuk menstabilkan pasar uang.
1. Pemerintah melakukan biaya kompensasi dan menunda pembayaran leasing
Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi beberapa faktor. Guna menghindari penyebaran virus corona, pemerintah sudah melakukan biaya kompensasi yang terkena dampak virus corona serta menunda pembayaran leasing satu tahun.
"Pemerintah harus mengizinkan suatu wilayah melakukan lockdown terbatas, bisa saja dengan ruang lingkup yang sempit seperti Kabupaten/Kotamadya, Kecamatan, Kelurahan," ungkap Ibrahim dalam keterangannya.
Baca Juga: Dipicu Sentimen Lockdown Tiongkok, IHSG Ditutup Menguat 4,76 Persen
2. Uji coba lockdown di Jawa Tengah bisa ditiru daerah lain
Editor’s picks
Ibrahim menambahkan, saat ini di wilayah Jawa Tengah sudah melakukan antisipasi dengan uji coba lockdown di Kotamadya Tegal dan di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes. Pengawasan yang ketat dilakukan di perbatasan dengan Kecamatan Bumiayu, Dukuh Buaran.
Menurut Ibrahim, upaya itu bisa ditiru kota-kota lainnya. Melalui kerja sama yang apik dengan berbagai pihak, epidemi virus corona bisa terselesaikan dalam 3-4 bulan.
"Ini akan menjadi prestasi tersendiri bagi pemerintah sehingga pasar akan kembali tertarik dan dana asing akan kembali masuk ke pasar saham dan obligasi dalam negeri," ujarnya.
3. Bank Indonesia dan para pengusaha melakukan intervensi
Di samping itu, lanjut Ibrahim, Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan para pengusaha untuk melakukan intervensi. Intervensi Bank Indonesia dilakukan melalui pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF. Sementara, pengusaha bisa menjual dolar AS yang masih tersimpan.
"Dengan demikian, kepanikan pasar akan sedikit berkurang," katanya.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com
Baca Juga: Virus Corona Masih Menghantui IHSG, Saham-saham Ini Bisa Dikoleksi