Pembahasan Kerja Sama Pertamina dan Aramco Ditarget Rampung Oktober 

Akan ada pertemuan tingkat menteri

Osaka, IDN Times - Pembahasan kerja sama Pertamina dan Aramco ditargetkan selesai pada Oktober 2019. Hal itu diputuskan usai pertemuan bilateral Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman. Pertemuan tersebut digelar di sela-sela hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di INTEX, Osaka, Jepang, Sabtu (29/6).

1. Menlu Indonesia dan Arab Saudi akan mengadakan pertemuan tingkat menteri

Pembahasan Kerja Sama Pertamina dan Aramco Ditarget Rampung Oktober (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin rapat di Dewan Keamanan PBB) Kementerian Luar Negeri

Terkait rencana kerja sama tersebut, menteri luar negeri kedua negara telah membahasnya di Jeddah. Dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, mereka bersepakat untuk mendorong pertemuan tingkat menteri kedua negara.

Sebagai tindak lanjutnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah bertemu Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih di sela-sela Pertemuan Menteri Energi G20, 16 Juni 2019 lalu di Jepang.

Baca Juga: Akrab dengan Pemimpin Negara G20, Jokowi Diberi Permen oleh Trump

2. Pembahasan ditargetkan selesai pada Oktober 2019

Pembahasan Kerja Sama Pertamina dan Aramco Ditarget Rampung Oktober (Para pemimpin KTT G20 termasuk Presiden Jokowi berfoto di Osaka, Jepang) www.twitter.com/@jokowi

Diharapkan pembahasan kerja sama tersebut sudah dapat selesai pada Oktober. Dengan demikian, kerja sama dapat segera dilakukan. "Indonesia juga siap untuk mengirimkan tim untuk membahas kerja sama lain, misalnya di bidang petrokimia," ungkap Jokowi.

3. Indonesia ingin berpartisipasi dalam revolusi ekonomi

Pembahasan Kerja Sama Pertamina dan Aramco Ditarget Rampung Oktober dnaindia.com

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam revolusi ekonomi untuk mencapai visi Saudi 2030. Saat ini Indonesia memiliki dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan Waskita Karya yang telah berpengalaman dan memiliki kantor perwakilan di Arab Saudi.

“Saya sampaikan BUMN konstruksi Indonesia siap untuk mendukung pembangunan di sektor perumahan ataupun untuk konstruksi proyek-proyek NEOM,” tuturnya.

Jokowi juga menyampaikan minat Indonesia untuk terlibat dalam proyek sektor perkeretaapian Arab Saudi. Untuk itu, Jokowi ingin agar tim dari kedua pihak bisa bertemu untuk membahas hal ini secara khusus.

Baca Juga: Di G20 Osaka, Jokowi Bawa Isu Kesiapan Indonesia di Ekonomi Digital

4. Ada rencana pembentukan Dewan Konsultasi Tingkat Tinggi

Pembahasan Kerja Sama Pertamina dan Aramco Ditarget Rampung Oktober cnbcindonesia.com

Selain itu, terdapat rencana pembentukan Dewan Konsultasi Tingkat Tinggi yang diusulkan pihak Arab Saudi. Sebagai tindak lanjut dari keseriusan Indonesia dalam hal itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah membahasnya dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim bin Abdulaziz Al-Assaf saat keduanya bertemu di sela-sela pertemuan OKI di Jeddah, 29 Mei 2019.

“Saya berharap pembentukan dewan tersebut dapat diresmikan bersamaan dengan kunjungan Yang Mulia ke Indonesia yang sempat tertunda,” ujarnya.

Baca Juga: Bahas Isu Global, KTT G20 Kampanye Cegah Plastik 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya