Pembelian Surat Utang oleh Bank Indonesia Menurun, Kenapa?

Instrumen surat berharga negara (SBN) kian diminati pasar

Jakarta, IDN Times - Instrumen surat berharga negara (SBN) kian diminati pasar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, sejak enam kali lelang terakhir, jumlah SBN yang dibeli oleh BI semakin rendah. Artinya, kebutuhan pembiayaan APBN semakin besar dipenuhi dari pasar.

"Kapasitas pasar dengan aliran modal asing yang masuk makin besar, tentu saja kemampuan pasar untuk membeli SBN dari pasar perdana semakin besar dan karenanya kenapa pembelian oleh BI juga makin lama makin rendah," tutur Perry dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6).

1. Besarnya suku bunga jadi pemicu minat pasar

Pembelian Surat Utang oleh Bank Indonesia Menurun, Kenapa?Ilustrasi Rupiah (ANTARA FOTO/Rahmad)

Perry menjelaskan, salah satu pemicu minat pasar adalah besarnya suku bunga yang ditawarkan oleh SBN, yaitu 7,06 persen. Pada 21-22 April lalu, kata Perry, BI membeli surat berharga syariah negara (SBSN) senilai Rp4,5 triliun. Kemudian, pada 5-8 Mei BI kembali membeli SBSN Rp7,3 triliun termasuk private placement Rp3,6 triliun.

"Itu kami beli karena pasarnya belum tenang," jelasnya.

Baca Juga: BI Tahan Lagi Suku Bunga Acuan 5 Persen, Bunga KPR Kapan Turun? 

2. Tren pembelian surat utang oleh BI kian turun

Pembelian Surat Utang oleh Bank Indonesia Menurun, Kenapa?Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kondisi Ekonomi terkini (Tangkapan Layar Bank Indonesia)

Menurut Perry, tren pembelian surat berharga kian menurun. Pada 18 Mei, pemerintah membeli SBSN Rp1,17 triliun. Sementara, saat lelang surat utang negara (SUN) di pasar perdana pada 28-29 April, BI membeli Rp9,07 triliun. Pada 12 Mei, BI kembali membeli Rp1,77 triliun.

"Lalu pada minggu ini kami beli Rp2,09 triliun. Jadi kelihatan itu angkanya menurun," jelasnya.

3. Kepercayaan pasar kian meningkat

Pembelian Surat Utang oleh Bank Indonesia Menurun, Kenapa?(Ilustrasi uang) IDN Times/Ita Malau

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, kata Perry, lelang SUN di pasar perdana mendapatkan penawaran sampai lima kali lipat dari target Rp104 triliun. Menurut dia, kepercayaan pasar kian meningkat seiring penguatan indeks harga saham.

Baca Juga: Selangkah Lagi, BI Bisa Beli Surat Utang Negara di Pasar Perdana

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya