Perekonomian Indonesia Melambat, Mengapa?

Perekonomian beberapa negara lain juga melambat

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Indonesia pada triwulan II melambat. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, hal itu lantaran terpengaruh kondisi ekonomi global pada periode yang sama yang juga menunjukkan perlambatan.

"Ekonomi mitra dagang Indonesia, seperti China, Amerika Serikat, Singapura, dan Korea Selatan mengalami pertumbuhan lebih lambat ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya. China pada triwulan II 2019 hanya tumbuh 6,2 persen. Angka itu melambat ketimbang triwulan II tahun sebelumnya yang mencapai 6,7 persen," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (5/8).

1. Pertumbuhan ekonomi triwulan II hanya sebesar 5,05 persen

Perekonomian Indonesia Melambat, Mengapa?IDN Times/Auriga Agustina

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 sebesar 5,05 persen secara year on year. Sementara, pertumbuhan ekonomi triwulan II terhadap triwulan I 2019 terhitung sebesar 4,2 persen. 

“Dengan demikian, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi adalah 5,06 persen,” ujarnya.

Baca Juga: INDEF: Penurunan Suku Bunga BI Tak Akan Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

2. Pertumbuhan ekonomi lebih lambat dibanding triwulan I

Perekonomian Indonesia Melambat, Mengapa?IDN Times/Auriga Agustina

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 lebih lambat ketimbang triwulan I 2019 yang mencapai 5,07 persen dan triwulan III 2018 yang mencapai 5,06 persen. 

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2019 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang berkontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 59,11 persen. Sementara, pertumbuhan di wilauah Maluku dan Papua masih mengalami kontraksi sebesar -13,2 pesen. 

3. Pertumbuhan tertinggi di sektor pertanian hingga perikanan

Perekonomian Indonesia Melambat, Mengapa?Dok. Pribadi/Suci Umi

Bila dihitung secara Q to Q, Suhariyanto mengatakan pertumbuhan paling tinggi terjadi untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Pertumbuhan di sektor tersebut mencapai 13,80 persen. Sedangkan jasa pendidikan hanya tumbuh 3,09 persen dan jada lainnya tumbuh sebesat 4 persen.

Pertumbuhan Q to Q pling tinggi untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,80 persen. Sedangkan jasa lainnya 4 persen, jasa pendidikan 3,09 persen. 

4. Pertumbuhan ekonomi beberapa negara melambat

Perekonomian Indonesia Melambat, Mengapa?IDN Times/Auriga Agustina

Sebagai perbandingan, pertumbuhan Amerika Serikat melambat menjadi 2,3 persen dari semula 3,2 persen; Singapura melambat menjadi 0,1 persen dari semula 4,2 persen; dan Korea Selatan melambat menjadi 2,1 persen ketimbang triwulan 2 sebesar 2,9 persen. 

BPS mencatat realisasi belanja pemerintah dalam APBN Triwulan II 2019 mencapai Rp 582,45 triliun atau 23,57 persen dari total pagu APBN 2019. Realisasi belanja pemerintah triwulan ini naik ketimbang triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya 23,64 persen. 

Baca Juga: Tahun Ini, Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Hanya 5,1 Persen

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya