Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5 Persen, Jokowi: Jangan Kufur Nikmat!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan. Namun ia meminta masyarakat bersyukur pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih berada di atas 5 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen di triwulan III 2019. Angka ini lebih rendah dibanding kuartal III 2018 yang tumbuh sebesar 5,17 persen.
"Jangan kufur nikmat! Harus disyukuri masih diberikan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Negara lain yang dulu 7 persen sekarang masuk minus, yang dulu 5 persen sekarang hampir 0 persen. Banyak, yang dulu 9 persen lalu masuk ke 6 persen juga ada," kata Jokowi di acara penutupan Kongres Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ke-2 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin malam (11/11).
1. Jokowi klaim Indonesia masih bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global
Jokowi mengatakan, banyak tekanan ekonomi eksternal yang dihadapi semua negara, tak terkecuali Indonesia. Saat ini, lanjut Jokowi, banyak negara masuk posisi resesi atau menuju resesi.
"Kita bertahan walau tekanan eksternal sangat berat," ujarnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Masih 5,02 Persen, Sektor UKM Perlu Digenjot
2. Masalah ekspor-impor bisa selesai 3-4 tahun asal konsisten diselesaikan
Jokowi juga mengajak masyarakat melihat fakta puluhan tahun Indonesia menghadapi defisit neraca perdagangan hingga transaksi berjalan. Hal itu tak bisa ditangani secara baik.
"Saya sampaikan ke menteri-menteri, urusan impor ekspor harus dilihat secara detail, rinci biar penyakitnya bisa didiagnosis secara detail. Kalau ada konsistensi bisa diselesaikan dalam 3-4 tahun mendatang," ungkapnya.
3. Mengurangi impor dan meningkatkan produksi dalam negeri
Menurut Jokowi, salah satu caranya adalah mengurangi impor minyak, meningkatkan produksi minyak dalam negeri, hingga menjalankan produksi B20 sampai B100.
"Jangan sekali-kali main-main. Saya gak mau impar impor terus. Dalam internal rapat, saya sampaikan jangan halangi saya menyelesaikan masalah yang tadi saya sampaikan," katanya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Ini Sebabnya