PLN Penuhi Kebutuhan Listrik di Tiga Gardu Induk Ibu Kota Baru 

Dipersiapkan untuk ibu kota baru mulai 2024

Jakarta, IDN Times - Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memberikan tegangan pertama (energize) pada tiga proyek infrastruktur ketenagalistrikan, yaitu Gardu Induk (GI) 150 kiloVolt (kV) Embalut, GI 150 kV New Samarinda dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Embalut-New Samarinda. Hal itu untuk keandalan kebutuhan listrik Ibu Kota Baru.

Tiga proyek ini merupakan upaya strategis PLN untuk meningkatkan keandalan listrik Kalimantan Timur yang dipersiapkan menjadi ibu kota baru Indonesia mulai tahun 2024.

“Penguatan sistem infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Kalimantan Timur ini merupakan dukungan kesiapan Ibu Kota Negara yang baru serta perkuatan kota penyangga di sekitarnya,” tutur General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim), Muhammad Ramadhansyah dikutip dari ANTARA, Senin (24/8/2020).

1. Infrastruktur ketenagalistrikan menambah Intekoneksi Kalimantan

PLN Penuhi Kebutuhan Listrik di Tiga Gardu Induk Ibu Kota Baru Rombongan Presiden Jokowi meninjau lokasi ibu kota baru, di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jalur transmisi SUTT 150 kV Embalut – New Samarinda terdiri dari 45 tower dan terbentang sepanjang 28,4 kilometer sirkuit (kms) dari Kabupaten Kutai Kartanegara hingga Kota Samarinda. Infrastruktur ketenagalistrikan ini nantinya akan menambah keandalan sistem Intekoneksi Kalimantan, khususnya pada sistem kelistrikan Mahakam.

“Perkuatan sistem ini dikarenakan adanya penambahan daya oleh pembangkit IPP yaitu PLTU Embalut Ekspansi 2 Kaltim-4 dengan kapasitas 2x100 MW,” jelasnya.

Selain itu, PLN juga tengah membangun jaringan transmisi 150 kV New Samarinda – Sambera dengan 67 tower yang terbentang sepanjang 40 kms.

Baca Juga: Bos PLN Buka-bukan Soal Rincian Utang Pemerintah ke PLN Rp48 Triliun

2. PLN juga mengejar pembangunan di Sulbar dan Sulteng

PLN Penuhi Kebutuhan Listrik di Tiga Gardu Induk Ibu Kota Baru Ilustrasi PLN (Listrik) (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain di Kalimantan, PLN juga terus mengejar pembangunan dua jaringan transmisi bertegangan 150 kV di Sulawesi Barat (Sulbar), yaitu jaringan transmisi 150 kV Mamuju – Topoyo dan Topoyo – Pasangkayu. Percepatan pembangunan ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan Sulbar dan Sulteng sebagai provinsi penyangga bagi Ibukota Baru Indonesia yang akan datang.

"Sisi Barat Pulau Sulawesi dan Kalimantan Timur hanya dipisahkan oleh Selat Makassar. Ke depannya, tentu Sulbar dan Sulteng akan menjadi penyangga bagi Ibu Kota Baru yang berada di Kalimantan Bagian Timur. Industri, bisnis dan pusat pemerintahan yang akan hadir di sana tentu membutuhkan pasokan listrik yang memadai, oleh karena itu kami tengah siapkan dari sekarang,” jelas General Manager PLN UIP Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) I Putu Riasa.

Dia menjelaskan, kedua jaringan transmisi yang memiliki lintasan sepanjang 181 Km ini juga dibangun dalam rangka meningkatkan keandalan dan pasokan listrik bagi Kota Palu dan sisi barat Sulteng pascadilanda bencana gempa, tsunami dan likuifaksi 2018 silam.

3. Progres pembangunan mencapai 80 persen

PLN Penuhi Kebutuhan Listrik di Tiga Gardu Induk Ibu Kota Baru Miniatur desain ibu kota negara baru yang berhasil terpilih. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Tak hanya itu, beberapa tapak tower pada sistem kelistrikan Sulteng yang ada saat ini, Jaringan Transmisi Poso-Sidera, berada dalam kondisi rawan terkena abrasi sungai. Ditambah dengan akses yang sulit untuk dilakukan pemeliharaan, kehadiran kedua jaringan transmisi tersebut akan menjadi back up guna menjaga pasokan listrik yang andal bagi Sulteng.

“Walaupun kondisi pandemik, kami terus berupaya merampungkan pembangunan dua jalur transmisi ini karena saat ini sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah hanya di suplai dari Poso, sehingga suplai listrik dari arah selatan Sulawesi sangat dibutuhkan,” tambah Putu.

Diupayakan rampung pada September 2020, kedua jaringan yang memiliki 534 total tower tersebut juga akan meningkatkan kualitas tegangan di Mamuju Tengah, mengingat kondisi tegangan yang tersedia saat ini masih sering drop ketika mencapai beban puncak.

“Progres fisik rata-rata dari kedua pembangunan ini sudah mencapai 80 persen. Walaupun di beberapa lokasi masih terdapat sedikit kendala sosial, kami berharap itu tidak mengganggu jalannya pekerjaan ini. Terima kasih juga kami sampaikan atas sinergitas masyarakat dan Forkopimda yang telah dan terus aktif mendukung kelancaran pembangunan ini," kata Putu.

Baca Juga: Kantor Tutup karena 6 Karyawan Positif COVID-19, Gimana Layanan PLN?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya