Produk Ekowisata Diprediksi Akan Laris Usai Wabah Virus Corona

Wisata berbasis alam atau outdoor akan banyak dicari

Jakarta, IDN Times - Produk ekowisata di Indonesia diprediksi akan sangat diminati usai pandemik virus corona atau COVID-19. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf Rizki Handayani menjelaskan, pandemik ini mengubah jenis atau tipe dan pengelolaan destinasi, termasuk kegiatan ekowisata.

Menurut dia, perlu evaluasi dan penataan ulang pola perjalanan ekowisata yang disesuaikan dengan kondisi “new normal”.

“Kami prediksikan kegiatan wisata berbasis alam atau outdoor paling cepat rebound karena ecotourism, bukan mass tourism tetapi wisata minat khusus. Kami mendukung akan kembalinya atau malah berkembangnya ekowisata di Indonesia. Ke depannya, kami akan konsentrasi di wisata Ecotourism dan Wellness Tourism,” kata Rizki seperti dikutip dari Antara, Jumat (22/5).

Baca Juga: Promosikan Ekowisata, IA ITB 80-Kemenpar Gelar Lomba Foto dan Video

1. Kondisi new normal membuat wisatawan lebih memperhatikan protokol kesehatan

Produk Ekowisata Diprediksi Akan Laris Usai Wabah Virus CoronaWisata Alam (IDN Times/Sunariyah)

Rizki mengatakan, hadirnya kondisi “new normal” atau tren baru dalam berwisata akan membuat wisatawan lebih memperhatikan protokol-protokol wisata, terutama terkait dengan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan.

Direktur Indonesia Ecotourism Network (INDECON) Ary S. Suhandi menambahkan, Ecotourism, Adventure Tourism, dan Wellness Tourism diperkirakan akan menjadi produk yang paling diminati pascapandemik. Khususnya untuk kegiatan dengan grup kecil dan aktif seperti interaksi di luar ruangan, kegiatan edukasi alam untuk keluarga, hingga aktivitas yang berkontribusi pada konservasi alam.

Adventure juga berpeluang besar, khususnya kegiatan dalam grup kecil dan aktivitasnya dinamis, seperti trekking, snorkeling, dan diving. Wellness Tourism juga diprediksi cepat 
rebound. Banyak orang membutuhkan kebugaran pascakerja rutin yang tinggi dengan marketnya adalah orang dari kota,” ujarnya.

2. Ekowisata dapat meningkatkan kepedulian wisatawan pada lingkungan

Produk Ekowisata Diprediksi Akan Laris Usai Wabah Virus CoronaWisata Alam (IDN Times/Sunariyah)

Ary menjelaskan, ekowisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepedulian wisatawan pada pentingnya menjaga kualitas lingkungan kawasan tempat mereka berwisata.

Namun, dalam konteks ekowisata perlu penyempurnaan. Keuntungan devisa bukanlah kiblat satu-satunya, namun juga memikirkan kelestarian dan pelibatan masyarakat lokal.

“COVID-19 mengajarkan kita banyak hal, selain mitigasi risiko juga salah satunya tentang pentingnya manajemen pengunjung, mengatur kuota, hingga membagi kelompok besar ke dalam kelompok kecil pada saat kegiatan wisata,” katanya.

3. Kombinasi alam dan budaya jadi pilihan utama wisatawan

Produk Ekowisata Diprediksi Akan Laris Usai Wabah Virus CoronaKomodo di Pulau Komodo. IDN Times/Hana Adi Perdana

Sementara itu, Direktur Via Via Tour & Travel Sry Mujianti mengatakan, pascapandemik akan terjadi pola perjalanan wisata baru. Kombinasi alam dan budaya biasanya menjadi pilihan utama wisatawan. Hal ini akan semakin lengkap apabila didukung dengan interpretasi yang kuat di setiap destinasi.

“Sebagai contoh, untuk klaster Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) biasanya menghubungkan kota-desa kemudian ada klaster Jawa Timur, mulai dari Malang hingga Banyuwangi. Wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan dengan jarak yang relatif dekat atau menempuh waktu lebih singkat,” kata dia.

Baca Juga: Usai Corona, Pastikan Kunjungi 7 Tempat Wisata Terindah di Manado Ini!

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya