Profil Dian Rae, Ketua PPATK yang Baru Dilantik Jokowi
Pengucapan Sumpah Kepala PPATK di Istana Negara pada Rabu, 6 Mei 2020 (Youtube/Sekretariat Presiden)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo resmi melantik Dian Ediana Rae menjadi Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dian menggantikan posisi Kepala PPATK sebelumnya, Kiagus Badaruddin yang meninggal beberapa waktu lalu.
Pelantikan Dian Rae berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 37/M/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala PPATK. Di hadapan Jokowi, Dian pun mengucapkan sumpah jabatannya sebagai kepala PPATK yang baru.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya untuk menjadi kepala PPATK langsung atau tidak langsung dengan nama dan dalih apapun tidak memberikan, atau menjanjikan memberi apapun kepada siapa pun," ucap Dian.
"Demi Allah saya bersumpah tidak akan menerima langsung atau tidak langsung menerima janji dalam bentuk apa pun dan siapa pun. Saya bersumpah akan melakukan tugas sebagai kepala PPATK dengan sebaik-baiknya," lanjutnya.
Berikut perjalanan karier Dian Ediana Rae.
1. Dian Rae menempuh pendidikan di beberapa universitas dalam negeri dan luar negeri
Pengucapan Sumpah Kepala PPATK di Istana Negara pada Rabu, 6 Mei 2020 (Youtube/Sekretariat Presiden)Dikutip dari laman resmi PPATK, Dian menempuh pendidikan di beberapa universitas. Di antaranya Pendidikan Doktor Bidang Hukum Ekonomi Keuangan dari Universitas Indonesia dengan status cumlaude. Ia juga menempuh Master bidang Hukum Bisnis University of Chicago Law School Fakultas Hukum Universitas Padjajaran.
Selain itu, Dian menempuh Law Course di Georgetown University Washington DC, Amerika Serikat, dan Summer School for International Finance Law di Oxford University, Inggris.
Baca Juga: [BREAKING] Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin Tutup Usia di Jakarta
2. Dian menghabiskan sebagian kariernya di Bank Indonesia
www.bi.go.idDian pernah menjadi pejabat karier di Bank Indonesia, Kepala Kantor Perwakilan BI untuk Eropa di London, Direktur Departemen Internasional BI, Anggota G-20 serta Legal and Trade in Services Advisor untuk Duta Besar RI untuk GATT/Uruguay Round, Jenewa, Swiss, Pendiri Forum World Trade Organization (WTO).
Selain itu, Dian juga menjadi pendiri Forum Indonesia-Departemen Luar Negeri, pendiri Pusat Hukum Ekonomi Islam, dan Ketua Umum Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) selama dua periode.
3. Dian menjadi konseptor Global Bond dan Global Sukuk
Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)Selama berkarier, Dian tercatat sebagai salah seorang konseptor dan implementor Global Bond dan Global Sukuk. Selain itu, ia juga menjadi pendiri Investor Relation Unit (IRU), infrastruktur penting untuk global bond dan global sukuk. Dian juga pernah menjadi anggota Tim Perumus UU BI, UU Perbankan, UU Perbankan Syariah, UU SBSN.
Kredibilitas Dian juga dibuktikan dengan dipilihnya ia sebagai Vice Chair di
Kelompok Kerja Pertukaran Informasi the Egmont Group, dilanjutkan sebagai Regional Representative the Egmont Group untuk kawasan Asia Pasifik, anggota the Egmont Group Committee, serta sebagai Co-Chair dalam Financial Intelligence Consultative Group (FICG) di kawasan Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru.
Sebagai informasi, the Egmont Group merupakan organisasi internasional yang mewadahi berkumpulnya seluruh lembaga intelijen keuangan (Financial Intelligence Unit / FIU) di dunia.
Dengan berbagai amanat yang diembannya di berbagai forum internasional tersebut, ia membawa Indonesia berpartisipasi aktif dalam berbagai forum internasional
anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme, serta mendorong berbagai negara lainnya untuk mematuhi standar internasional anti-pencucian uang, baik dalam bentuk sponsor keanggotaan di forum internasional hingga memberikan dukungan teknis (technical assistance) ke berbagai negara.
Baca Juga: Pakai Masker, Jokowi Lantik Kepala BNPT dan Kepala PPATK di Istana
Topik:
Berita Terkini Lainnya
