Bio Farma Targetkan Vaksin Merah Putih Rampung Triwulan Pertama 2022

Bio Farma bekerja sama dengan Konsorsium Nasional

Jakarta, IDN Times - PT Bio Farma sedang terlibat dalam Konsorsium Nasional untuk mengembangkan vaksin COVID-19 lokal yang ditargetkan akan siap diedarkan pada triwulan I pada 2022. Presiden Direktur Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pengembangan vaksin COVID-19 oleh Konsorsium Nasional merupakan proyek jangka panjang.

Konsorsium Nasional terdiri dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lembaga riset Eijkman Institute, kementerian terkait, institusi, dan perguruan tinggi. Eijkman Institute akan mengembangkan klon prototipe yang ditargetkan dapat dihasilkan pada Februari 2021.

1. Vaksin diperkirakan tersedia pada triwulan I 2022

Bio Farma Targetkan Vaksin Merah Putih Rampung Triwulan Pertama 2022Seorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020) ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Selanjutnya, Bio Farma secara bertahap akan melanjutkan pada tingkat pengembangan. Hal itu dimulai dengan pembangunan optimalisasi proses Master and Working Cell Bank serta produksi lot eksperimen dan scaling up.

"Studi praklinis akan dilakukan triwulan II-2021 diikuti fase pertama uji klinis yang diperkirakan pada triwulan III-2021. Jika hasilnya bagus, mungkin vaksin akan tersedia triwulan I-2022,” kata Basyir.

3. Menkes sebut vaksin buatan Bio Farma dan Sinovac dapat izin untuk beredar awal 2021

Bio Farma Targetkan Vaksin Merah Putih Rampung Triwulan Pertama 2022Logo Biofarma (Website/biofarma.co.id/)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Putranto mengatakan kolaborasi internasional pertama PT Bio Farma dan perusahaan biofarmasi dari Tiongkok, Sinovac Tech, telah mendapatkan izin untuk beredar pada awal 2021.

Kolaborasi itu, menurutnya, dilakukan oleh lembaga dalam negeri yang telah dibentuk dalam konsorsium COVID-19 atas inisiasi Kemenristek, lembaga Eijkman, dan beberapa universitas.

Secara terpisah, Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan kerja sama Bio Farma dan Sinovac sudah memasuki tahap uji klinis vaksin COVID-19 di Indonesia. Bambang menjelaskan, vaksin COVID-19 itu dibuat dari virus corona penyebab COVID-19 yang dilemahkan atau dimatikan.

3. Bio Farma targetkan produksi PCR 2 juta unit per bulan

Bio Farma Targetkan Vaksin Merah Putih Rampung Triwulan Pertama 2022Kit RT PCR Bio Farma (Dok. Istimewa)

Terlepas dari itu, Bio Farma mengatakan akan meningkatkan kapasitas produksi alat tes Real-Time Polymerase Chain Reaction/Real Time PCR untuk mendiagnosa virus corona tipe baru. Jumlah produksi yang ditargetkan sebanyak dua juta unit per bulan pada September 2020.

Basyir mengatakan, pihaknya saat ini baru memiliki kapasitas produksi RT-PCR sekitar 240.000 unit per bulan.

"Kapasitasnya (produksi alat tes PCR) akan dinaikkan menjadi 1,5 juta unit, dan pada akhirnya menjadi 2 juta unit pada September 2020," kata Basyir seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga: Yes! Vaksin COVID-19 Buatan Bio Farma Dapat Izin Edar pada 2021

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya