Ramadan dan Lebaran, Produk Olahan Jadi Solusi Atasi Defisit Pangan 

Konsumsi selama Ramadan meningkat 20 persen

Jakarta, IDN Times - Pemanfaatan produk olahan dinilai mampu mengatasi defisit pangan, terutama saat Ramadan dan Lebaran. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan, selama ini masyarakat masih terbiasa mengkonsumsi bahan pangan segar.

"Misalnya memanfaatkan olahan cabai kering atau cabai bubu. Dengan demikian, inflasi cabai gak akan besar. Ini jangka panjang harus dilakukan," kata Mushdalifah.

1. Produk olahan dapat mengatasi defisit pangan

Ramadan dan Lebaran, Produk Olahan Jadi Solusi Atasi Defisit Pangan IDN Times/Indiana Malia

Mushdalifah mengatakan, pemanfaatan produk olahan seperti cabai dan bawang dapat dijadikan rencana jangka panjang. Apalagi, kata dia, musim hujan tidak menentu.

"Masuk musim panen raya, Bulog akan menyerap semaksimal mungkin. Antisipasi cabai dan bawang biasanya tinggi. Musim hujan, antisipasi harus dilakukan. Kami akan terus komunikasikan ketersediaan bahan pokok ini," ungkapnya.

Baca Juga: Turut Tentukan Impor Beras, Data Pangan Perlu Diperbaiki

2. Distribusi komoditas pangan terus dijaga

Ramadan dan Lebaran, Produk Olahan Jadi Solusi Atasi Defisit Pangan IDN Times/Rangga Erfizal

Menurut Mushdalifah, distribusi komoditas pangan selama Ramadhan dan Lebaran 2019 terus dijaga. Hal itu dilakukan agar tidak ada gangguan pasokan yang memengaruhi kestabilan harga di tingkat konsumen dan produsen.

"Misalnya, ada surplus beras di tujuh provinsi Indonesia. Itu harus dipikirkan soal gudang dan pendistribusian secara efisien ke daerah yang kekurangan," kata Mushdalifah.

3. Konsumsi selama Ramadan meningkat 20 persen

Ramadan dan Lebaran, Produk Olahan Jadi Solusi Atasi Defisit Pangan IDN Times/ Muhamad Iqbal

Saat Ramadan, kata dia, biasanya terjadi peningkatan konsumsi hingga 20 persen. Komoditas pangan yang melonjak meliputi telur ayam ras, daging dan cabai. Oleh sebab itu, koordinasi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, dan Satgas Pangan terus dilakukan untuk memastikan kestabilan harga.

"Kami akan terus membangun komunikasi yang terbuka, menyempurnakan data dan membangun sistem yang lebih baik, agar kita bisa tahu betul di mana lokasi yang benar-benar surplus, dan hal penting lainnya," katanya.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemprov DKI Pastikan Ketersediaan Pangan Aman

4. Penambahan luas tanam untuk mengantisipasi kenaikan permintaan

Ramadan dan Lebaran, Produk Olahan Jadi Solusi Atasi Defisit Pangan IDN Times/ Muhamad Iqbal

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, pemerintah telah menambah luas tanam cabai, bawang merah, dan jagung pada tiga hingga empat bulan sebelumnya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan pada masa Ramadan dan Lebaran.

"Biasanya ada kenaikan permintaan pada tiga hari sebelum masuk Ramadan, seminggu kemudian turun, lalu seminggu sebelum Idulfitri naik lagi," ungkapnya.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Pelaku Kartel Pangan Saat Ramadan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya