Rini Soemarno Dorong Inalum Lakukan Hilirisasi Produk Tambang 

Huayou akan menginvestasikan US$1.83 miliar di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN RI Rini Soemarno terus mendorong Holding Industri Pertambangan PT Inalum (Persero) untuk meningkatkan nilai tambah produk tambang tanah air dengan melakukan hilirisasi. 

Dalam kunjungan kerjanya ke Tiongkok, Menteri Rini bertemu dengan beberapa calon mitra strategis Inalum, salah satunya Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd., produsen terbesar di dunia untuk material baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik. 

1. Sektor tambang Indonesia punya potensi yang besar

Rini Soemarno Dorong Inalum Lakukan Hilirisasi Produk Tambang Dok.IDN Times/Istimewa

Rini mengatakan, penjajakan kerja sama ini dilakukan agar Holding Industri Pertambangan bisa memiliki mitra strategis dalam bidang teknologi dan pengembangan demi mempercepat realisasi hilirisasi tambang di Indonesia. Menurut dia, sektor tambang Indonesia memiliki potensi yang besar.

"Dengan menggandeng mitra strategis ini, Holding Industri Pertambangan Inalum bisa memiliki akses ke teknologi yang dibutuhkan untuk hilirisasi. Sehingga ke depannya industri pengolahan tambang domestik bisa berkembang dan memberikan lebih banyak nilai tambah dan nilai ekspor produk tambang Indonesia bisa melesat," kata Rini dalam keterangan tertulis, Minggu (19/5).

Baca Juga: Pertamina Perkuat Sinergi dengan Holding Industri Pertambangan INALUM

2. Hilirisasi produk dalam negeri mendorong terciptanya lapangan kerja

Rini Soemarno Dorong Inalum Lakukan Hilirisasi Produk Tambang ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Rini juga mendorong BUMN-BUMN untuk meningkatkan hilirisasi produk di dalam negeri. Selain untuk meningkatkan nilai produk, hilirisasi pada akhirnya juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja.

“Kita harus bisa masuk ke Industri hilir. Ini bisa diwujudkan jika kita terus bersinergi dan berkomitmen bersama membangun Indonesia. Jika ada hilirisasi, pencipatan lapangan pekerjaan pun semakin meningkat,” ungkapnya.

3. Huayou sukses menjalankan hilirisasi tambang di Tiongkok

Rini Soemarno Dorong Inalum Lakukan Hilirisasi Produk Tambang ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Sementara itu Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin mengatakan, penjajakan kerja sama dengan Huayou dilakukan karena Huayou merupakan perusahaan yang telah berpengalaman di industri tambang, khususnya mineral cobalt, nikel dan lithium terintegrasi. Huayou juga sukses menjalankan hilirisasi tambang di Tiongkok.

"Demi menjalankan mandat Holding Industri Pertambangan untuk menjalankan hilirisasi, Inalum terus secara agresif mencari mitra strategis yang bisa memberikan akses di bidang teknologi dan memiliki pengalaman yang mumpuni. Huayou merupakan salah satu mitra strategis yang ingin kami ajak kerja sama karena telah berpengalaman di industri hilirisasi tambang dan juga pernah bekerja sama dengan berbagai perusahaan kelas dunia," kata Budi.

4. Huayou akan menginvestasikan US$1.83 miliar di Indonesia

Rini Soemarno Dorong Inalum Lakukan Hilirisasi Produk Tambang 

Budi menjelaskan, Holding Industri Pertambangan melalui Inalum dan ANTAM juga berencana untuk membangun pabrik berteknologi High Pressure Acid Leaching  (HPAL) dan Rotary Kiln-Electric Furnace ( RKEF) lewat kerja sama dengan Huayou. Kedua pabrik tersebut bisa mendorong hilirisasi nikel menjadi bahan baku baterai litium.

Sejak pertengahan tahun lalu, Huayou berencana untuk membangun smelter nikel di Indonesia untuk memenuhi permintaan komoditas tersebut di industri baterai. Perusahaan tersebut akan menginvestasikan US$1.83 miliar di Indonesia dan saat ini sedang mencari rekan lokal. 

“Semoga penjajakan ini dapat menghasilkan suatu kerja sama yang konkrit dengan Inalum untuk memajukan industri hilirisasi tambang di Indonesia,” kata Presiden Direktur Huayou, Chen Xuehua.

Turut mendampingi dalam kunjungan kerja kali ini adalah Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Ariotedjo, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.

Baca Juga: Jamin Kesinambungan Operasional Produksi, Ini 3 Aset Besar Inalum

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya