Riset Lifepal: Performa Emiten Otomotif Tak Bisa Ungguli IHSG 

Arah pergerakan saham tidak ditentukan oleh penjualan mobil

Jakarta, IDN Times - Data penjualan mobil tahunan secara domestik tidak sepenuhnya memengaruhi performa saham dua emiten produsen mobil di Indonesia. Bahkan, performa kedua emiten itu dalam jangka panjang dinilai tidak bisa mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Berdasarkan riset Lifepal.co.id, performa dari saham-saham perusahaan multi-finance penyedia layanan kredit mobil justru bisa mengalahkan IHSG dalam 10 tahun terakhir.

1. Kinerja saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk berlawanan arah dengan IHSG

Riset Lifepal: Performa Emiten Otomotif Tak Bisa Ungguli IHSG Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Riset Lifepal menunjukkan penjualan mau pun laba komprehensif dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, sama sekali tidak bisa menentukan arah pergerakan saham.

Saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) memang sempat meroket dan mengalahkan IHSG pada Juli 2011 hingga mencapai puncaknya pada April 2012. Namun, akhirnya saham anak usaha Salim Group ini turun tajam hingga memasuki 2013. Performanya pun tak lagi mengungguli IHSG. 

Berdasarkan laporan keuangan IMAS, emiten ini memang mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 25,38 persen dari tahun 2011 ke tahun 2012. Meski demikian, laba perusahaan ini justru merosot 17 persen. Uniknya, pada periode yang sama, saham IMAS pun memasuki masa bullish.

Sementara itu, pada periode 2012 ke 2013, penjualan IMAS naik 1,59 persen, tetapi laba komprehensif mereka anjlok 8,98 persen. Saham IMAS pun terus mengalami downtrend hingga mencapai titik terendahnya di Februari 2018.

Patut diketahui bahwa pada September 2015 hingga Februari 2018, pergerakan IMAS justru berlawanan arah dengan IHSG. IHSG memasuki fase bullish, namun IMAS justru bearish. Memasuki Maret 2018, performa saham IMAS memang sempat naik berkat sentimen positif kenaikan laba bersih di periode 2016 hingga 2017. Tetapi, kenaikan performa itu tidak terlalu signifikan dan performa IMAS masih jauh di bawah IHSG. 

Kemudian, terhitung sejak 1 September 2010 hingga 1 September 2020, performa harga saham IMAS minus 86 persen.

Baca Juga: Lifepal: Kinerja Emiten BBCA dan BBRI Kalahkan IHSG dan Indeks Finance

2. Kinerja saham PT Astra International Tbk sangat mirip dengan IHSG

Riset Lifepal: Performa Emiten Otomotif Tak Bisa Ungguli IHSG ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA/FOC.

Performa saham PT Astra International Tbk (ASII) selama 10 tahun juga hanya bisa mengungguli IHSG pada rentang waktu 2011 hingga 2013. Selepas tahun 2013, saham ASII tidak lagi bisa mengungguli IHSG, namun pergerakannya sangat mirip dengan IHSG. Naiknya performa IHSG umumnya diikuti pula dengan kenaikan harga saham ASII. Begitu pun sebaliknya.

Satu hal yang cukup unik dalam performa ASII adalah pada September 2015. Dalam rentang tahun 2015 hingga 2017, penjualan mau pun laba komprehensif ASII mengalami penurunan yang cukup tajam. Namun, performa sahamnya justru naik dan mengekor IHSG. 

3. Saham perusahaan multi-finance justru bisa mengalahkan IHSG

Riset Lifepal: Performa Emiten Otomotif Tak Bisa Ungguli IHSG ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jika saham produsen mobil tidak mampu mengungguli pasar, saham perusahaan multi-finance penyedia layanan kredit mobil justru sebaliknya. Dalam periode September 2010 hingga September 2020, tercatat ada lima saham perusahaan multi-finance yang performanya bisa mengungguli IHSG dalam jangka panjang.

Mereka adalah PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS), PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI), dan yang performanya paling kuat adalah PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI).

Sepanjang September 2010 hingga 2020, performa saham DEFI tercatat naik 2.479,37 persen. Pada 1 September 2010, saham DEFI diperdagangkan di kisaran Rp63 per lembar, namun saat ini harganya sudah Rp1.625 per lembar. Sementara itu, dalam kurun waktu 10 tahun, BPFI mencatatkan kenaikan 720,34, MFIN naik 300 persen, BFIN naik 126,21 persen, dan TRUS naik 81,11 persen. 

Performa saham perusahaan multi-finance dengan kapitalisasi terbesar yaitu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) justru tidak mengungguli IHSG. Dalam rentang waktu 10 tahun, performa saham perusahaan yang sahamnya dipegang oleh perusahaan penyedia asuransi mobil ini justru minus 25,74 persen.

Selain ADMF, masih ada satu emiten multifinance yang performa tahunannya minus, yaitu PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) dengan kinerja 46,68 persen. Adapun dua emiten multifinance lain yang kinerjanya positif namun tak bisa mengungguli IHSG adalah PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) dengan performa 10 tahun sebesar 1,57 persen dan PT Buana Finance Tbk (BBLD) dengan performa 38,26 persen.

4. Harga penjualan mobil tidak bisa menentukan arah pergerakan saham

Riset Lifepal: Performa Emiten Otomotif Tak Bisa Ungguli IHSG Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Pergerakan harga saham perusahaan multi-finance memang sulit dianalisis. Sebab, pola pergerakannya tidak mirip dengan IHSG. Naik-turunnya harga penjualan mobil yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), juga tidak bisa menentukan arah pergerakan dari saham-saham perusahaan ini. 

Dalam membuat riset, Lifepal.co.id menganalisis data pergerakan saham emiten produsen mobil yaitu ASII dan IMAS selama 10 tahun terakhir, terhitung sejak 1 September 2010 hingga 1 September 2020. Adapun emiten multi-finance yang dipilih adalah emiten yang sudah melantai di BEI selama lebih dari 10 tahun, tidak terkena suspensi BEI, dan memiliki lini bisnis di bidang penyediaan layanan kredit mobil baru.

Data penjualan mobil yang digunakan adalah data penjualan mobil domestik total secara tahunan yang didapat dari GAIKINDO. Untuk data tahun 2020, Lifepal menggunakan data total penjualan mobil domestik kumulatif dari Januari hingga Agustus 2020.

Baca Juga: Banjir Sentimen untuk Pasar Saham Pekan Depan, Lirik Saham-saham Ini! 

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya