Rupiah Melemah Lagi Karena Dipicu Sentimen The Fed
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rabu pagi (29/9), rupiah diperdagangkan melemah di kisaran Rp14.640 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan tipis itu dipicu salah satunya oleh sentimen eksternal.
1. Mata uang kuat Asia cenderung melemah
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa sejumlah mata uang kuat di kawasan Asia yang cenderung melemah. Hal tersebut, demikian dikutip dari situs Antara, berdampak negatif bagi mata uang rupiah.
"Laju nilai tukar rupiah tertahan karena sentimen eksternal, namun fluktuasinya relatif stabil seiring dengan penjagaan Bank Indonesia," kata Reza.
Baca Juga: Mayoritas Utang Indonesia dalam Bentuk Rupiah
2. Sentimen kenaikan suku bunga The Fed jadi faktor
Editor’s picks
Menurut dia, sentimen kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi salah satu faktor yang menahan laju mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah.
Kendati demikian, lanjut dia, depresiasi rupiah relatif tertahan menyusul meredanya kekhawatiran isu perang dagang sehingga mengurangi permintaan terhadap aset berdenominasi dolar AS.
3. Situasi dalam negeri cenderung kondusif
Reza menambahkan bahwa sentimen dari dalam negeri juga relatif kondusif, Bank Indonesia berkomitmen terus berupaya menjaga rupiah sesuai dengan fundamentalnya serta memastikan ketersediaan valas.
Ia menambahkan Bank Indonesia juga melakukan lelang Foreign Exchange (FX) swaps diharapkan dapat menahan penurunan cadangan devisa.
Baca Juga: Di Tengah Pelemahan Rupiah, Jokowi Klaim Beberapa Keberhasilan Ekonomi