Sambut New Normal, Bank Indonesia Turunkan Persentase Karyawan WFH 

Persentase karyawan BI yang WFH mencapai 90 persen

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia akan menurunkan persentase pekerja work from home (WFH) seiring pemberlakuan new normal atau normal baru. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan selama PSBB persentase karyawan BI yang WFH mencapai 90 persen.

"Secara bertahap sesuai protokol kami akan lihat apakah dari 90 persen mulai diturunkan jadi 75, atau bahkan bisa 50 persen. Akan kami pantau dan persiapkan secara baik, sehingga tujuan utama tetap jalan dan lancar. Termasuk di tempat peribadatan, kami ikuti arahan MUI," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6).

1. BI telah mempersiapkan mekanisme pengamanan petugas paling berisiko

Sambut New Normal, Bank Indonesia Turunkan Persentase Karyawan WFH www.bi.go.id

Perry memastikan pelaksanaan tugas-tugas bank sentral di perbankan, pasar uang, aktivitas moneter, keuangan, dan sistem pembayaran berjalan lancar dan aman. Pihaknya telah mempersiapkan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.

"Untuk pelaksanaan tugas critical di BI, mekanisme split operation akan tetap dilakukan. Juga bagaimana pengamanan dari kawan-kawan yang tugas di critical, misalnya di sistem pembayaran, pasar uang, dan pasar valuta asing yang jadi urat nadi ekonomi," jelasnya.

2. Seluruh karyawan BI mengikuti protokol kesehatan

Sambut New Normal, Bank Indonesia Turunkan Persentase Karyawan WFH Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim di Jalan Gajah Mada, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Perry juga memastikan seluruh karyawan terus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Menurut dia, implementasi protokol kesehatan sangat penting untuk mencegah dan mengatasi COVID-19.

"Itu sangat menentukan dampak ekonomi bisa dikendalikan. Kami akan ikuti (protokol) itu," kata Perry.

3. BI optimistis ekonomi bisa tumbuh hingga 2,3 persen

Sambut New Normal, Bank Indonesia Turunkan Persentase Karyawan WFH (Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Menurut Perry, pihaknya telah memperkirakan periode PSBB ketat dilaksanakan selama 2,5 bulan sampai pertengahan Juni 2020, lalu bertahap dibuka sampai triwulan 2. Itulah yang mendasari proyeksi pertumbuhan ekonomi bakal naik perlahan.

"Tentu saja dari pertumbuhan ekonomi 2,97 persen di triwulan 1, harapannya nanti bisa naik 2,3 persen. Namun dengan realisasi 2,97 persen akan dilihat kembali," tuturnya.

Baca Juga: Bank Banten Akan Jadi Bank Syariah?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya