Setelah Anjlok, Emas Kembali Rebound Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Harga emas merangkak naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas sempat turun ke posisi terburuk dalam tujuh tahun terakhir.
Itu terkait data ekonomi yang suram memunculkan kekhawatiran atas perlambatan pandemik COVID-19.
1. Harga emas diprediksi akan naik lagi pada akhir tahun
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, bangkit 2,7 dolar AS atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 1.949,00 dolar AS per ounce. Emas berjangka anjlok 93,4 dolar AS atau 4,58 persen menjadi 1.946,3 dolar AS sehari sebelumnya (11/8/2020).
Emas berjangka juga terangkat 11,7 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 2.039,70 dolar AS pada Senin (10/8/2020), setelah jatuh 41,4 dolar AS atau 2,00 persen menjadi 2.028,00 dolar AS pada Jumat (7/8/2020), berbalik dari kenaikan 20,1 dolar AS atau 0,98 persen menjadi 2.069,40 dolar AS pada Kamis (6/8/2020).
"Penurunan emas (Selasa) adalah koreksi yang sehat. Ini memungkinkan lebih banyak orang untuk masuk, sehingga harga akan naik lagi dan pada akhir tahun kita akan melihat tertinggi baru sepanjang masa dengan emas mungkin 2.500 dolar AS per ounce," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (13/8/2020).
Baca Juga: Jangan Sampai Rugi, Begini Lho Cara Hitung Keuntungan Investasi Emas
2. Emas menjadi pelindung nilai terhadap inflasi
Editor’s picks
Phillip menambahkan, pihaknya memiliki semua faktor fundamental yang mendukung emas. Federal Reserve AS akan tetap dovish untuk jangka waktu yang lama.
"Mereka telah mengatakan bahwa mereka akan membiarkan inflasi naik di atas target mereka," lanjutnya.
Langkah stimulus besar cenderung mendukung emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (12/8/2020) menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) naik 0,6 persen pada Juli, yang mendukung emas.
3. Harga emas naik imbas kekhawatiran terhadap ekonomi global
Kekhawatiran atas kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemik sehingga ekonomi Inggris menyusut dengan rekor 20,4 persen pada kuartal kedua mendukung daya tarik emas bersama dengan melemahnya dolar, yang turun 0,3 persen.
"Ekonomi global masih menghadapi sejumlah masalah yang memiliki kapasitas untuk mendukung emas," kata James Steel, kepala analis logam mulia di HSBC dalam sebuah catatan.
“Ini termasuk risiko geopolitik dan stimulasi moneter dan fiskal yang sedang berlangsung. Faktor-faktor ini akan menahan penurunan lebih lanjut," lanjutnya.
Semua mata tertuju pada paket bantuan virus corona AS setelah pembicaraan antara Gedung Putih dan Demokrat di Kongres gagal pekan lalu.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 7,0 sen atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 25,979 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 12,2 dolar AS atau 1,26 persen menjadi menetap pada 959,2 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Jatuh, Emas Antam Turun Drastis Rp18.000