Suku Bunga Acuan Tetap 5 Persen, IHSG Dibuka Menguat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 7,23 poin atau 0,12 persen ke level 6.257,16 pada perdagangan pagi ini, Jumat (20/12). Pada pukul 09.30 WIB, IHSG masih bergerak naik 7,34 poin atau 0,12 persen ke level 6.257,35.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,35 poin atau 0,13 persen menjadi 1.010,85.
1. Suku bunga acuan tetap 5 persen
Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5 persen pada hasil Rapat Dewan Gubernur BI Desember 2019. Bulan sebelumnya, BI juga mempertahankan suku bunga acuan usai empat kali berturut-turut menurunkannya.
"Kebijakan moneter kami tetap akomodatif dan konsisten dengan perkembangan inflasi yang terkendali serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan perekonomian," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (19/12).
Baca Juga: Setelah Empat Kali Turun, BI Akhirnya Tahan Suku Bunga Acuan
2. Suku bunga deposit facility dan lending facility juga tetap dipertahankan
Selain itu, BI juga tetap mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,75 persen. Perry memastikan kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten.
Editor’s picks
"Dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang terjaga, serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tuturnya.
Strategi operasi moneter terus ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas khususnya di pergantian tahun, dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.
"Sementara itu, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang masih di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian," kata Perry.
3. Sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan terus diperkuat
Perry menambahkan, kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan juga terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijakan tersebut dapat menjaga stabilitas perekonomian dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam memitigasi risiko global.
"Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi," jelas Perry.
Perry menegaskan koordinasi Bank Indonesia dengan pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini
http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Tutup Akhir Tahun, BI Tahan Suku Bunga Acuan Tetap 5 Persen