Survei: 72 Persen Masyarakat Berencana Mudik 

69 persen masyarakat berencana staycation saat lebaran

Jakarta, IDN Times - Pegipegi melakukan survei untuk mengetahui preferensi pulang kampung masyarakat Indonesia saat momen Lebaran 2021. Survei tersebut diikuti oleh lebih dari 700 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sebanyak 83,3 persen responden tidak pulang kampung pada 2020 lalu. Sebelum adanya larangan mudik, sebanyak 72 persen responden berencana pulang kampung di 2021 ini. Sedangkan 28 persen responden memutuskan tidak pulang kampung di tahun 2021 ini.

“Berdasarkan survei yang Pegipegi lakukan, kami melihat masih ada keinginan masyarakat untuk pulang kampung tahun ini. Namun, karena pandemik ada beberapa hal yang dibatasi sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 lebih luas lagi," kata VP of Business Operations Pegipegi Priya Vohra dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Survei Kemenhub: 11 Persen Masyarakat Siap Mudik meski ada Larangan

1. 69 persen masyarakat berencana staycation saat lebaran

Survei: 72 Persen Masyarakat Berencana Mudik instagram.com/anissaaziza

Selain itu, survei Pegipegi juga mencatat sebanyak 69 persen masyarakat berencana untuk staycation pada saat Lebaran. Sebanyak 28 persen masyarakat ingin melakukan staycation di luar kota, namun masih dekat dengan kota tempat tinggal.

Berdasarkan hasil survei, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi responden memutuskan tidak pulang kampung. Di antaranya, 77 persen responden merasa khawatir tertular virus COVID-19 ketika bepergian, 61 persen responden khawatir membawa virus COVID-19 ke keluarga, 45 persen responden belum mendapatkan vaksinasi, 40 persen responden khawatir daerah tujuannya termasuk dalam Zona Merah COVID-19, dan 38 persen responden menilai harga tiket relatif masih mahal.

Hasil survei juga menunjukkan ada 10 kota yang menjadi tujuan favorit Lebaran, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Jabodetabek, Medan, Semarang, Bandung, Padang, Malang, Purwokerto, dan Solo.

Baca Juga: Jeritan Bos Lorena: Mudik Dilarang Tapi Wisata Dibuka, Apa Bijaksana?

2. 92 masyarakat beli tiket karena iming-iming promo

Survei: 72 Persen Masyarakat Berencana Mudik Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)

Masyarakat saat ini dinilai sudah dapat menyesuaikan diri terhadap situasi pandemik dengan lebih mengedepankan protokol kesehatan ketika bepergian. Hal ini diperkuat dengan persiapan yang perlu dilakukan jika ingin pulang kampung di tengah pandemik, di antaranya membawa safety kit seperti masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan lain-lain (99 persen), mengecek kesehatan untuk memastikan keamanan ketika pulang kampung (93 persen), berusaha menjaga jarak dan menghindari kerumunan (92 persen), dan membawa peralatan makan serta ibadah pribadi (61 persen).

Selain itu, ada beberapa preferensi utama masyarakat saat membeli tiket perjalanan di tengah pandemik, di antaranya memilih tiket dengan harga promo (92 persen), tiket yang refundable (90 persen), tiket yang bisa di-reschedule (87 persen), dan penambahan proteksi perjalanan atau asuransi (47 persen).

3. Kebijakan larangan mudik diprediksi bakal meningkatkan tren staycation

Survei: 72 Persen Masyarakat Berencana Mudik instagram.com/sparksforestadventure

Kebijakan larangan mudik diprediksi akan meningkatkan tren staycation. Hal itu sebagai alternatif masyarakat yang tidak mudik pada periode Lebaran.

"Bagi masyarakat yang tidak mudik, tetap dapat menikmati waktu kebersamaan berkualitas bersama keluarga dengan staycation di hotel favorit. Saat ini pemesanan hotel pada periode Lebaran sudah mulai terlihat ada kenaikan sebanyak 30 persen dari periode new normal selama pandemi," ujar Corporate Director of Sales Tauzia Hotel Management Indonesia, Alice Sulistyawati.

Sementara, Head of Commercial Pegipegi Ryan Kartawidjaja mengatakan, tantangan mudik tahun ini tidak akan jauh berbeda seperti tahun lalu. Namun, dia optimistis dapat melewati tantangan tersebut.

"Pegipegi akan terus berupaya untuk memberikan kemudahan akses perjalanan bagi setiap masyarakat Indonesia, salah satunya dengan program #KebersamaanTanpaBatas yang kami hadirkan bekerja sama dengan berbagai partner kami, baik hotel, flight, hingga partner bank," katanya.

Baca Juga: Ini Syarat-syarat Perjalanan Selama Pengetatan Mudik Berlaku 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya