Terbentur Regulasi di Indonesia, Jepang Pilih Investasi ke Negara Lain

Apa kata Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM?

Jakarta, IDN Times - Investasi Jepang di Indonesia melambat. Duta Besar Jepang Masafumi Ishii mengungkapkan, Jepang terkendala regulasi, perizinan, hingga perpajakan.

Akibatnya, negara Samurai itu memilih mengerahkan investasinya ke negara-negara tetangga yang lebih siap menerima investasi Jepang. "Sebelumnya Indonesia menjadi tujuan investasi nomor satu sedunia," kata Masafumi dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (12/11).

Namun berdasarkan survei terbaru, posisi Indonesia digeser oleh negara-negara lain, seperti Vietnam, India, dan China. Menanggapi keluhan Masafumi Ishii, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakinkan bahwa pihaknya tengah melakukan perubahan mendasar guna memperbaiki iklim investasi di Tanah Air.

Baca Juga: BUMN PT Dahana Akan Bangun Pabrik Bahan Peledak di Timor Leste

1. BKPM tengah memperbaiki masalah regulasi hingga pengadaan lahan

Terbentur Regulasi di Indonesia, Jepang Pilih Investasi ke Negara LainIDN Times/Indiana Malia

Saat ini, BKPM tengah memperbaiki masalah regulasi, perizinan, perpajakan, hingga pengadaan lahan. Bahlil menjelaskan, dia sedang mendesain agar semua urusan bisa selesai di BKPM.

"Investor tidak perlu lagi mondar-mandir ke mana-mana. Jangan lagi mereka dipingpong sana-sini. Kami juga akan dampingi dan tenteng satu demi satu investor. Kami siapkan satgas,” ujar Bahlil.

2. Jepang jadi investor terbesar kedua di Indonesia setelah Singapura

Terbentur Regulasi di Indonesia, Jepang Pilih Investasi ke Negara LainANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo mengungkap, Jepang merupakan investor nomor dua terbesar di Indonesia setelah Singapura. Akumulasi investasi Jepang di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir sebesar US$31 miliar. Kontribusi perusahaan Jepang atas ekspor di Indonesia meningkat dari 18,1 persen menjadi 24,4 persen.

"Jadi, Kepala BKPM melihat masih terbuka ruang yang luas bagi Jepang mendatangkan investasi berbasis ekspor ke Indonesia,” ujar Rizal.

Baca Juga: Siapkan Rp2,3 Triliun, BUMN Ini Prioritaskan Bangun Pabrik Peledak

3. Jepang diminta meningkatkan investasi yang berorientasi ekspor

Terbentur Regulasi di Indonesia, Jepang Pilih Investasi ke Negara LainPresiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Rizal menjelaskan, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang dalam periode Januari-September 2019 sebagian besar di bidang ketenagalistrikan dan gas (58,1 persen). Disusul kemudian di bidang otomotif dan transportasi (13,7 persen), perumahan dan kawasan industri serta perkantoran (12,6 persen), industri karet dan plastik (2,5 persen), dan lain-lainnya sebesar 10,1 persen.

Jepang lantas diminta meningkatkan investasinya yang berorientasi ekspor ke Indonesia. Permintaan tersebut guna menindaklanjuti hasil pembicaraan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) di Bangkok, Thailand belum lama ini.

Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin membahas peningkatan investasi, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya