Ternyata Ini Alasan Erick Thohir Tidak Daftar Relawan Vaksin COVID-19

Bukan karena Pak Erick takut guys, baca dulu penjelasannya..

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga mengklarifikasi pernyataan Menteri BUMN terkait relawan uji klinis calon vaksin COVID-19. Arya mengatakan, ada berbagai persyaratan untuk menjadi relawan uji klinis calon vaksin COVID-19.

"Salah satunya adalah keharusan domisili di Bandung Raya dan larangan meninggalkan wilayah penelitian hingga penelitian selesai. Hal ini tidak bisa dipenuhi warga di luar Bandung Raya, termasuk Menteri Erick Thohir," kata Arya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/8/2020).

1. Tim peneliti masih terus mengumpulkan relawan untuk uji klinis fase ketiga

Ternyata Ini Alasan Erick Thohir Tidak Daftar Relawan Vaksin COVID-19Erick Thohir pastikan Bio Farma siap produksi 250 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun di akhir tahun 2020 (Dok. Kementerian BUMN)

Arya mengatakan, Erick akan terus menjadi pendorong berbagai upaya akselerasi penanganan COVID-19, termasuk pengembangan dan kolaborasi produksi vaksin serta terapi penyembuhan COV8D-19 di Indonesia.

"Tim peneliti masih terus mengumpulkan relawan untuk uji klinis fase ketiga ini. Warga Bandung Raya yang memenuhi kriteria bisa berpartisipasi dan menjadi bagian dari perjalanan bersejarah hadirnya vaksin yang sangat diharapkan kehadirannya di bumi pertiwi ini," ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir: Biaya Imunisasi Vaksin COVID-19 Ditanggung Pemerintah

2. Erick Thohir tak mendaftar jadi relawan vaksin COVID-19

Ternyata Ini Alasan Erick Thohir Tidak Daftar Relawan Vaksin COVID-19Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Menparekraf Wishnutama (Dok.Kementerian BUMN)

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tidak ikut mendaftar untuk jadi relawan vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang kini sudah masuk tahap ke uji klinis 3. Dalam wawancara program "To The Point" bersama Kumparan pada Jumat, 7 Agustus 2020, Erick mempersilakan orang lain yang sesuai dengan kualifikasi untuk jadi relawan.

Tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran yang melakukan uji klinis, mengatakan butuh 1.620 relawan untuk disuntikkan vaksin buatan perusahaan farmasi asal Tiongkok itu. 

"Kayaknya gak etis kalau saya (yang jadi relawan). Sebaiknya relawan yang tadi yang sesuai dengan prototipe yang sedang dicari. Tapi, bukan berarti saya takut gak mau disuntik ya," ungkap Erick dalam wawancara itu. 

3. Menteri Erick yakin vaksin buatan Sinovac sangat aman untuk manusia

Ternyata Ini Alasan Erick Thohir Tidak Daftar Relawan Vaksin COVID-19Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan kata sambutan (Dok. IDN Times/Humas BUMN)

Kepada publik, Erick kembali menegaskan bahwa ia tidak takut untuk menjadi relawan dan ikut disuntik vaksin COVID-19. Namun, ia merasa tidak pas bila ikut terlibat dalam proses uji klinis tersebut. 

"Bahkan, dari BUMN, jubir saya mengajukan diri untuk ikut disuntik duluan, dia mau. Ya, silakan. Tapi, kami sebagai pemimpin belakangan, lah," tutur dia lagi. 

Kendati begitu, Erick memastikan, vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi asal Tiongkok, Sinovac, aman untuk diujikan ke manusia. Bahkan, kata dia, vaksin COVID-19 buatan Sinovac sudah lolos di uji klinis tahap kedua, yang juga melibatkan sekelompok manusia. Namun, jumlahnya tidak sebanyak di tahap ketiga. 

Pria yang juga dipercaya menjadi Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi dan Corona itu berharap target untuk mulai proses vaksinasi massal pada kuartal pertama 2021 bisa terwujud. 

Baca Juga: Tolak Jadi Relawan Vaksin COVID-19, Erick Thohir: Bukan karena Takut

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya