Traveloka Dikabarkan Pangkas 100 Karyawan Imbas COVID-19

Belum ada tanggapan resmi dari pihak Traveloka

Jakarta, IDN Times - Perusahaan rintisan (startup) Traveloka dikabarkan memberhentikan 10 persen atau 100 karyawannya imbas wabah COVID-19. Berdasarkan pengakuan seorang sumber, dikutip dari Nikkei Asian, penghentian karyawan terjadi pada minggu lalu. Beberapa dari mereka masih dibayar setengah dari gaji reguler.

1. Anjuran bekerja dan belajar dari rumah berdampak menurunnya pelanggan Traveloka

Traveloka Dikabarkan Pangkas 100 Karyawan Imbas COVID-19Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Traveloka menjadi salah satu perusahaan di sektor pariwisata yang sangat dirugikan oleh wabah COVID-19, di samping hotel dan restoran, terutama tujuan liburan populer di Bali. Apalagi, Indonesia telah menutup perbatasannya untuk semua wisatawan asing dan perjalanan domestik.

"Pemerintah provinsi juga memerintahkan orang untuk bekerja dan belajar di rumah," ujar sumber tersebut.

Baca Juga: Viral Video Karyawan Histeris, Ramayana Depok Akui Tutup dan PHK

2. Banyak pelanggan minta pengembalian dana setelah COVID-19 mewabah

Traveloka Dikabarkan Pangkas 100 Karyawan Imbas COVID-19ilustrasi rupiah (IDN Times/Ita Malau)

IDN Times telah mencoba mengonfirmasi perihal PHK tersebut ke pihak Traveloka. Hingga berita ini diturunkan, Traveloka belum merespons.

Namun, dalam konferensi pers pada Selasa lalu, pimpinan Bisnis Transportasi Traveloka, Caesar Indra angkat bicara. Ia mengatakan, banyak permintaan pengembalian uang dari pelanggan akibat wabah COVID-19.

"Kami mulai melihat penurunan pemesanan perjalanan dan volume pengembalian uang besar-besaran pada Februari di Thailand, ketika pemerintah mereka melarang orang bepergian. Situasi menjadi menurun setelah itu," kata Indra dikutip dari Asian Nikkei.

3. Traveloka telah merambah pasar Asia Tenggara

Traveloka Dikabarkan Pangkas 100 Karyawan Imbas COVID-19IDN Times / Auriga Agustina

Didirikan sebagai agregator penerbangan pada 2012, Traveloka telah berekspansi ke pasar Asia, seperti Thailand, Vietnam dan Filipina. Traveloka juga berkembang di luar Asia Tenggara untuk pertama kalinya ketika meluncurkan layanan di Australia pada Februari tahun lalu.

Investor Traveloka berasal dari Singapura GIC, yang memimpin putaran pendanaan senilai US$420 juta pada April lalu. Selain itu, Traveloka juga didanai oleh pemain perjalanan online AS Expedia, yang mengucurkan US$ 350 juta pada 2017.

Baca Juga: Jokowi Minta Jangan PHK, Banyak Sektor Cuma Kuat Beri Gaji Sampai Juni

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya