Uji Klinis Vaksin COVID-19 Bikin Saham Bio Farma Melonjak 

Ratusan juta lembar saham telah terjual

Jakarta, IDN Times - Harga saham dua anak usaha BUMN PT Bio Farma, yaitu PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk melonjak hari ini, Selasa (21/7/2020) seiring uji klinis tahap III vaksin COVID-19. Pada sesi pertama perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten dengan masing-masing kode KAEF dan INAF itu melonjak hampir 25 persen.

Saham KAEF ditutup naik 335 poin atau 24,36 persen ke Rp1.710 per lembar saham. Sementara, saham INAF ditutup menguat 300 poin atau 24,9 persen ke Rp1.505 per lembar saham.

1. Ratusan juta lembar saham telah terjual

Uji Klinis Vaksin COVID-19 Bikin Saham Bio Farma Melonjak Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Baca Juga: Biofarma dan Unpad Siap Uji Klinis Calon Vaksin COVID-19 asal Tiongkok

Dikutip dari Antara, frekuensi perdagangan saham KAEF tercatat 34.035 kali transaksi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 233,46 juta lembar saham senilai Rp378,56 miliar.

Sementara itu, frekuensi perdagangan saham KAEF tercatat 19.772 kali transaksi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 96,15 juta lembar saham senilai Rp138,37 miliar.

2. Saham KAEF dan INAF melonjak hingga 50 persen

Uji Klinis Vaksin COVID-19 Bikin Saham Bio Farma Melonjak Bio Farma (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Sejak awal tahun hingga hari ini atau year to date (ytd), saham KAEF  meningkat 36,8 persen. Dalam sebulan terakhir, saham KAEF bahkan naik hingga 50 persen.

Sementara, saham INAF sejak awal tahun hingga kini telah meroket hingga 72,99 persen dan dalam sebulan terakhir tumbuh 51,26 persen.

3. Bio Farma siap uji klinis tahap III vaksin COVID-19

Uji Klinis Vaksin COVID-19 Bikin Saham Bio Farma Melonjak Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Bio Farma siap siap melakukan uji klinis tahap III untuk vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi dari Tiongkok, Sinovac, akan bekerja sama dengan perusahaan Bio Farma yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Contoh vaksin yang diproduksi oleh Sinovac telah tiba di ibukota Jabar sejak Minggu, 19 Juni 2020. 

"Iya (contoh vaksin Sinovac) sudah tiba sejak kemarin di Bandung," ungkap Plt juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah ketika dihubungi oleh IDN Times melalui pesan pendek pada Senin (21/7/2020). 

Selain Sinovac, Indonesia juga menggandeng Koalisi Inovasi untuk Persiapan Pandemik (CEPI) yang berkantor pusat di Norwegia. Di dalam negeri, riset vaksin dilakukan oleh konsorsium yang dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Kerja sama di antara tiga lembaga ini menjadi cerminan bahwa ketika sudah ditemukan, semua negara bisa memiliki akses yang setara untuk memperoleh vaksin. 

Fase pertama dan kedua, pengujian vaksin sudah dilakukan lebih dulu di Negeri Tirai Bambu. Sementara, di fase ketiga, uji klinis terhadap manusia melibatkan 1.620 sukarelawan yang berusia 18 tahun ke atas dalam kondisi sehat. Mereka akan diberikan vaksin yakni berupa virus yang sudah dilemahkan. 

Uji klinis terhadap manusia ini akan dilakukan pada Agustus mendatang di bawah pengawasan Bio Farma yang juga melibatkan Universitas Padjajaran. 

Baca Juga: Biofarma Mulai Uji Klinis Calon Vaksin COVID-19 pada 3 Agustus 2020 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya